Headline

Bansos harus menjadi pilihan terakhir.

PBB Siapkan Bantuan Pangan

(AFP/Ire/Hym/I-2)
28/9/2017 04:45
PBB Siapkan Bantuan Pangan
(AP/DAR YASIN)

PBB telah menyusun sebuah rencana darurat untuk memberikan bantuan pangan kepada 700 ribu pengungsi Ro­hingya dari Myanmar yang berada di Bangladesh. Kepala Deputi Program Pangan Dunia PBB (WFP) di Bangladesh, Dipayan Bhattacharyya, mengatakan pihaknya siap menyediakan makanan masif jika memang pengungsi terus berdatangan. “Semua badan PBB bersama-sama telah menetapkan rencana untuk masuknya 700 ribu arus pengungsi baru,” kata dia, Rabu (27/9). Rencana lainnya juga mencakup pemberian bantuan kepada sekitar 300 ribu orang Rohingya yang berlindung di tenggara Bangladesh sebelum masuknya arus terakhir.

“Tidak ada yang akan diabaikan dari bantuan kemanusiaan,” tegasnya. WFP mengakui akan membutuhkan sekitar US$80 juta untuk mengadakan bantuan tersebut. Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi Filippo Grandi juga telah mengunjungi tenda-tenda pengungsian yang penuh sesak pada minggu lalu. Dia juga mengatakan Bangladesh membutuhkan bantuan internasional besar-besaran untuk menyediakan pangan dan papan bagi keluarga Rohingya. Grandi mengapresiasi bantuan lokal yang luar biasa dan mengharapkan bantuan internasional yang lebih besar lagi.

Di sisi lain, dalam pemaparan di kediamannya, Rabu (27/9), Duta Besar Federasi Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin meng­ungkapkan keprihatinannya atas krisis di Rakhine. “Kami menyarankan dialog sebagai solusi perdamaian di Rakhine agar krisis kemanusiaan dapat dihentikan dan tidak terus berlanjut,” imbuhnya. Galuzin juga menyarankan pemerintah Myanmar untuk membuka akses kemanusiaan ke Rakhine dan bekerja sama dengan Palang Merah Internasional yang menolong para korban kekerasan di Rakhine.
Sementara itu, lembaga kemanusiaan global Aksi Cepat Tanggap (ACT) dalam waktu dekat akan membangun 1.000 selter nyaman untuk pengungsi Rohingya di Bangladesh.

“Berbicara selter, jangan dibayangkan selter biasa-biasa saja. Selter yang akan kami bangun adalah rumah nyaman sederhana berukuran 25 meter persegi, terbuat dari beton dan kayu,” ujar Presiden ACT Ahyudin di kantornya, Rabu (27/9). Seribu selter itu akan didirikan di 10 kamp dengan jumlah 100 unit per kamp. Kamp-kamp itu juga akan dilengkapi dengan madrasah, masjid, dan 100 pasar untuk menggerakkan kehidupan dan ekonomi pengungsi. Ahyudin mengungkapkan pihaknya telah mengantongi dana Rp25 miliar untuk membangun selter-selter tersebut.

Sementara itu, dana yang telah dibelanjakan ACT untuk membantu Rohingya di Bangladesh dalam sebulan terakhir mencapai Rp29,1 miliar. ACT, kata dia, siap menjadi operator dunia untuk Rohingya. Karena itu, ia berharap program-program yang mereka luncurkan tidak hanya didukung nasional juga internasional “Bekerja untuk kemanusiaan itu adalah bekerja membangun kehidupan kembali,” kata Ahyudin. (AFP/Ire/Hym/I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya