Headline

Bansos harus menjadi pilihan terakhir.

Korut Tuding AS Nyatakan Perang

Haufan Hasyim Salengke [email protected]
27/9/2017 05:45
Korut Tuding AS Nyatakan Perang
(AP Photo/Richard Drew)

KOREA Utara (Korut) menuding Amerika Serikat (AS) mengeluarkan pernyataan perang terhadap ‘Negeri Juche’ itu. Rezim Kim Jong-un menegaskan angkatan bersenjata Korut siap mempertahankan negara mereka. Namun, pernyataan itu langsung dibantah Washington.Berbicara kepada wartawan di luar hotel di New York, AS, Selasa (26/9), Menteri Luar Negeri Korut Ri Yong-ho menanggapi komentar akhir pekan Trump di Twitter yang menyebut kepemimpinan Korut tidak akan bertahan lama lagi jika terus melakukan provokasi. Ri, yang tengah menghadiri sidang Majelis Umum PBB, mengatakan masyarakat internasional berharap ‘perang kata-kata tidak berubah menjadi tindakan nyata’.

“Namun, akhir pekan lalu, Trump mengklaim kepemimpinan kami tidak akan hidup lama lagi,” kata Ri. “Dia menyatakan perang terhadap negara kami.” Gedung Putih membantah interpretasi Ri terkait dengan pernyataan Trump. Sarah Huckabee, juru bicara Gedung Putih, menegaskan pernyataan Ri ‘absurd’ dan mengatakan Trump tidak mengumumkan perang terhadap Korut. “Kami belum mengumumkan perang melawan Korea Utara dan terus terang kesan itu tidak masuk akal,” ujar Huckabee. Juru bicara Pentagon Kolonel Robert Manning juga bereaksi dengan mengatakan, “Jika Korut tidak menghentikan tindakan provokatif mereka, Anda tahu, kami akan memastikan bahwa kami memberikan pilihan-pilihan kepada presiden untuk menangani Korut.”

Ancam tembak jatuh
Alarm atas program rudal nuklir dan balistik Pyongyang mendominasi pertemuan para pemimpin dunia tahun ini di PBB, di tengah kekhawatiran retorika yang memanas bisa secara tidak sengaja memicu perang. Ketakutan tersebut dipertajam setelah jet pengebom dan pesawat tempur AS melintas di atas wilayah udara Korut, Sabtu (23/9). Aksi itu merupakan kali pertama pesawat AS terbang di wilayah udara Korut pada abad ini. “Sejak AS mengumumkan perang terhadap negara kami, kami berhak mengambil tindakan balasan termasuk menembak jatuh pesawat pengebom strategis AS bahkan ketika mereka belum berada di dalam wilayah udara negara kami,” tegas Ri.

“Pertanyaan tentang siapa yang tidak akan bertahan akan terjawab nanti,” ujarnya. Ri mengatakan masyarakat internasioal harus memahami bahwa Washington yang pertama kali menyatakan perang. “Seluruh dunia harus tahu Amerika-lah yang pertama-tama menyatakan perang terhadap negara kami,” tegas Ri kepada wartawan. Badan Intelijen Nasional Korea Selatan (NIS) mengatakan Pyongyang telah bergerak untuk memperkuat pertahanan pesisir mereka sejak kehadiran pesawat tempur AS B-1B Lancer, akhir pekan lalu. “Korut memindahkan pesawat tempur mereka dan memperkuat pertahanan di sepanjang pantai timur,” kata Lee Cheol-woo, Komite Intelijen Majelis Nasional.

Perang kata-kata antara Trump dan Kim membuat komunitas internasional khawatir. Stephane Dujarric, juru bicara Sekjen PBB General Antonio Guterres, mengatakan perang kata-kata yang memanas itu bisa menyebabkan kesalahpahaman yang sangat fatal. “Satu-satunya solusi adalah solusi politis,” ujarnya. (AFP/BBC/I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya