Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
SEDIKITNYA 84 warga tewas akibat serangan yang dilakukan beberapa anggota kelompok militan Islamic State (IS) bersenjata dan pengebom bunuh diri di bagian selatan Irak.
Insiden itu yang terbesar sejak kelompok militan tersebut terusir dari Kota Mosul.
Dalam serangan yang berlangsung pada Kamis (14/9) di dekat Kota Nasiriyah, menurut pejabat pemerintah setempat, sebagian besar korban tewas ialah pengikut Syiah.
Beberapa di antara mereka berasal dari Iran.
"Korban tewas bertambah menjadi 84 orang setelah ditemukan 10 lainnya di lokasi bekas pertempuran. Sebanyak 93 lainnya ditemukan terluka. Mayoritas mengalami luka serius," kata pengamat kesehatan Jassem al-Khalidi, kemarin, di Provinsi Dhiqar.
Serangan terjadi pada siang hari dan menyasar restoran.
Kelompok militan itu menembaki warga yang berada di dalam dan luar restoran.
Setelah selesai beraksi, mereka berkendara menuju kantor polisi terdekat lalu meledakkan diri.
Akibatnya, puluhan mayat bergelimpangan di jalanan sekitar mobil itu.
Kelompok IS langsung merespons dan menyatakan bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Menurut analis, serangan itu pergeseran taktik IS sejak mereka kehilangan Kota Mosul yang menjadi pusat kendali kelompok militan itu.
Pejabat keamanan setempat menggambarkan serangan tersebut sebagai sebuah pesan yang dikirimkan IS kepada para pengikutnya.
Pesan itu bertujuan menunjukkan kelompok pemberontak masih memiliki kekuatan dan mampu memperlihatkan eksistensi di wilayah lain.
"Setelah kalah dalam perang di Irak, mereka kembali ke gaya lama, yaitu penyerangan dengan melakukan serangan bunuh diri. Ini pertanda kelompok teroris sedang mengalami kemunduran," kata kolonel intelijen kepolisian Murtatha al-Yassiri.
Biasanya kegiatan kelompok IS terpusat di wilayah barat dan utara Irak.
Sementara itu, serangan ke wilayah selatan relatif jarang terjadi.
Namun, kini serangan telah melebar ke selatan.
Kawasan selatan Irak dikenal sebagai tempat produksi sebagian besar minyak di negara itu.
"Kami memperkirakan masih akan terjadi serangan teroris yang mirip seperti ini di waktu mendatang. IS sedang berusaha mati-matian menunjukkan kepada para pengikutnya bahwa mereka masih kuat," kata al-Yassiri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved