Headline

Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.

Militer Bekerja Sama dengan MILF

(AFP/Arv/I-2)
07/9/2017 01:16
Militer Bekerja Sama dengan MILF
(AFP PHOTO / FERDINANDH CABRERA)

MILITER Filipina mengaku bekerja sama dengan musuh lama di balik pemberontakan muslim, Moro Islamic Liberation Front (MILF), ketika mereka berusaha mengusir sekelompok milisi radikal Islamic State (IS). Ketika peluru artileri dan roket membanjiri sasaran di dekatnya, tentara terlihat berbaur dengan beberapa ratus pejuang MILF. Mereka bekerja sama menghadapi serangan dari orang-orang bersenjata di pulau selatan Mindanao yang tengah bergolak.

Operasi gabungan tersebut merupakan taktik terbaru pemerintah Filipina untuk mencoba memberantas kelompok pro-IS, setelah berbulan-bulan perjuangan melawan faksi milisi terpisah yang telah mengepung Kota Marawi, sekitar 100 kilometer ke utara. Mayor Jenderal Arnel dela Vega mengatakan kelompok militan telah mengambil kesempatan untuk 'membangun kekuatan mereka' di saat tentara pemerintah terlibat dalam konflik Marawi. Aliansi dengan MILF termasuk langkah memberi mereka dukungan tembak tidak langsung, dukungan udara, dan keahlian lainnya.

Dela Vega menuturkan kesepakatan tersebut merupakan situasi yang saling menguntungkan baik untuk pemerintah maupun MILF. "Pada umumnya hasilnya sangat menguntungkan kita semua," kata Dela Vega. Mohagher Iqbal, seorang pemimpin senior MILF, mengatakan milisi yang dipimpin Abu Turaifi ingin mencuri tentara gerilyawan MILF dan memiliki tujuan yang sama dengan faksi milisi pro-IS yang berusaha menguasai wilayah di Marawi.

Lebih lanjut, Dela Vega mengungkapkan, militer memberi informasi intelijen kepada MILF dalam perang melawan sekitar 60 milisi yang dipimpin Esmael Abdulmalik alias Abu Turaifi, mantan pemimpin gerilyawan MILF. Namun, dia mengatakan, unit pasukan tidak akan bergabung dengan kelompok pertarungan MILF karena mereka memiliki 'taktik operasional dan prosedur yang berbeda' dalam konflik tersebut, yang dimulai pada awal Agustus di atas lahan rawa liar sekitar 800 kilometer selatan Manila.

Seorang wartawan televisi melihat dua helikopter militer menembaki posisi faksi milisi tersebut, sedangkan sebuah van polisi mengumpulkan anggota MILF yang tewas dan terluka di dekat kota pertanian Datu Salibo pada Selasa (5/9). Dahulu kala, sebuah pemberontakan oleh 10 ribu anggota MILF telah menewaskan lebih dari 100 ribu orang, menurut perkiraan pemerintah. Kelompok tersebut menandatangani sebuah perjanjian damai pada 2014, tetapi menolak melucuti senjata sebelum pemerintah mengeluarkan undang-undang yang mengatur pemberian otonomi ke wilayah-wilayah muslim di negara yang mayoritas beragama Katolik.

Pertempuran di Marawi telah menyebabkan hampir 1.000 orang tewas. Akan tetapi, belasan orang bersenjata terus melancarkan serangan udara selama beberapa bulan dan masih menahan para sandera.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya