Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
SEKRETARIS Jenderal PBB Antonio Guterres Senin (28/8) berencana bertemu dengan pemimpin Israel. Ini merupakan lawatan pertama Guterres ke 'Negeri Zionis' itu sejak menjabat sebagai orang nomor satu di perhimpunan negara-negara dunia tersebut.
Guterres rencananya akan mendesak para pemimpin Israel dan Palestina untuk kembali ke meja perundingan damai. Namun, Israel memiliki agenda lain yang ingin mereka bahas dengan pengganti Ban Ki-moon itu. Israel mengaku akan mendesak Guterres mengenai keberadaan pasukan penjaga perdamaian PBB, UNIFIL, di Libanon. Tel Aviv menuding UNIFIL menutup mata terhadap pasukan Hezbollah.
Guterres melawat ke Israel saat Dewan Keamanan PBB tengah membahas perpanjangan mandat UNIFIL selama satu tahun. DK PBB akan melakukan voting mengenai perpanjangan mandat itu pada Rabu (30/8). Dalam lawatannya, Guterres dijadwalkan bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Dia kemudian akan bertolak ke Ramallah pada Selasa (29/8) untuk bertemu dengan Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah. Adapun Presiden Palestina Mahmoud Abbas tengah berada di Turki dan dipastikan tidak akan bertemu Guterres dalam lawatannya itu. Guterres yang menjabat sebagai Sekjen PBB pada Januari lalu akan kembali mendesak agar tercapai solusi dua negara untuk mengakhiri konflik Israel-Palestina.
Perundingan damai antara Israel dan Palestina telah terhenti sejak April 2014. Sejak saat itu, pembangunan permukiman Israel di kawasan Tepi Barat terus dilakukan. Setelah tiba di Israel pada Minggu (27/8) sore, Guterres bertemu dengan Jason Greenblatt, ajudan utama Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang bertugas mengawasi upaya perundingan damai antara Israel dan Palestina. Greenblatt menjadi bagian delegasi AS yang juga beranggotakan menantu Trump, Jared Kushner, yang bertemu dengan Netanyahu dan Abbas pada pekan lalu.
Sebelumnya, Trump menyebut perundingan damai antara Israel dan Palestina merupakan salah satu target utamanya. Namun, Trump mengaku siap tidak menggunakan solusi dua negara jika itu berarti tercapai perdamaian di kawasan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved