Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
KELOMPOK militan Islamic State (IS) baru saja merilis sebuah video yang mengajak seluruh militannya di Asia Tenggara untuk melakukan perang besar-besaran di Marawi, Filipina Selatan.
Dalam video berdurasi tujuh menit tersebut, seorang militan yang diidentifikasi sebagai Abul-Yaman meminta semua militan ISIS, terutama di Indonesia, Malaysia, Brunei, Thailand dan Singapura untuk segera pergi ke Marawi untuk berperang.
Ajakan itu juga disertai rekaman yang memperlihatkan sejumlah tentara Filipina tewas saat bertarung di Marawi.
Dikutip dari Telegraph, hari ini, setelah memperlihatkan tewasnya tentara Filipina, diperlihatkan pula hancurnya Mosul dan penghancuran sebuah gereja, salib-salib dan merobek poster bergambar Paus Fransiskus.
"Kami akan membalas dendam. Kami segera berada di Roma," teriak seorang militan dalam video tersebut.
Setelah itu, para militan juga menyerukan amarah kepada Presiden Filipina Rodrigo Duterte karena bekerja sama dengan Amerika Serikat, dan juga Australia untuk menyingkirkan ISIS dari Marawi.
"Amerika dan Australia adalah "anjing penjaga" Filipina dan membantu Duterte dalam kampanye jahat," sebut militan itu lagi.
Sebelumnya, Duterte memang sempat melakukan pertemuan dengan Kepala Badan Mata-mata Internasional Australia, Nick Warner di Istana Malacanang, Manila.
Filipina telah melakukan kampanye keras melawan militan ISIS di kota Marawi dan Australia semakin khawatir dengan arus balik dari para militan asing ke Asia Tenggara dari perang di Timur Tengah.
Pekan lalu, Australia secara resmi mengakui kelompok ISIS di Pasifik Timur -yang berusaha merebut kekuasaan Marawi dari Pemerintah Filipina -sebagai organisasi teroris yang terlarang. (MTVN/OL-7)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved