Headline

RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Trump Jr akan Bersaksi di Kongres AS

Indah Hoesin
21/7/2017 00:31
Trump Jr akan Bersaksi di Kongres AS
((AP Photo/Richard Drew))

PUTRA tertua Donald Trump dan mantan manajer kampanyenya saat pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) akan bersaksi di depan Kongres AS pada minggu depan sebagai bagian dari penyelidikan dugaan kolusi dengan Rusia. Panel Senat AS, kamis (20/7), mengatakan Donald Trump Jr dan Paul Manafort dijadwalkan memberi kesaksian dalam persidangan terbuka di hadapan Komite Kehakiman Senat pada Rabu (26/7). Keduanya diketahui menghadiri sebuah pertemuan kontroversial dengan seorang pengacara Rusia pada tahun lalu. Kala itu, mereka berharap mendapatkan kelemahan rival Trump dalam pemilihan presiden AS 2016, Hillary Clinton.

Menambah drama politik yang tengah menimpa Washington, menantu Trump, Jared Kushner, juga dijadwalkan akan bersaksi di hadapan Komite Intelijen Senat pada Senin (24/7). Kushner, yang menikahi putri tertua Trump, Ivanka Trump, juga turut hadir dalam pertemuan dengan pengacara Rusia, Natalia Veselnitskaya, pada Juni 2016 itu. Sebelumnya, Trump Jr mengejutkan Washington ketika mengonfirmasi pertemuan tersebut dengan merilis serangkaian surat elektronik (surel) yang berisikan informasi sensitif yang diberikan dari Rusia untuk mendukung Trump.

Situasi itu menempatkan putra dan menantu Trump di pusat skandal yang tengah berkembang dan melibatkan investigasi AS terkait dengan rekan-rekan Trump yang berkolusi dengan Moskow dalam upaya sang presiden memenangi pemilihan pada 2016.
Ketua Komite Kehakiman Senat Chuck Grassley dan Hakim Agung Dianne Feinstein memperingatkan kepada mereka yang akan memberikan kesaksian bahwa mereka perlu 'menunjukkan semua dokumen yang relevan yang dimiliki terkait dengan campur tangan Rusia dalam pemilihan 2016, termasuk dokumen yang berkaitan dengan Anda atau hubungan kampanye Trump dengan pejabat pemerintah Rusia, rekan kerja, atau perwakilan'. Para senator juga mengatakan mereka akan mengeluarkan surat perintah pengadilan jika para saksi tidak membawa dokumen yang dipersyaratkan.

Trump kritik Sessions
Presiden Trump, kemarin, mengatakan dirinya tidak akan pernah menempatkan Jeff Sessions sebagai Jaksa Agung jika mengetahui pejabat tertinggi hukum AS tersebut akan menarik diri dari penyelidikan Kongres. Dalam sebuah wawancara dengan New York Times, Trump juga mengkritik kesaksian konfirmasi Sessions di Senat saat Sessions membantah telah melakukan komunikasi dengan Rusia. Padahal, setidaknya ada dua pertemuan Sessions dengan Duta Besar Rusia Sergey Kislyak selama kampanye. "Jeff Sessions memberikan beberapa jawaban buruk," ujar Trump. "Dia memberikan beberapa jawaban atas pertanyaan sederhana dan seharusnya merupakan jawaban sederhana, tapi ternyata tidak."

Sessions menarik diri dari tugas memimpin penyelidikan atas tudingan kolusi dengan Rusia pada Maret setelah Washington Post mengungkapkan pertemuannya dengan Kislyak. Trump menyebut Sessions telah bertindak tidak adil ketika menerima jabatan tersebut jika dirinya merasa dikompromikan dengan cara apa pun. "Bagaimana Anda mengambil pekerjaan dan kemudian mengundurkan diri? Jika dia ingin mengundurkan diri sebelum menjabat, saya akan mengatakan, 'Terima Kasih Jeff, tapi saya tidak akan membawa Anda'," tegas Trump. (AFP/I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya