Headline

Bansos harus menjadi pilihan terakhir.

Simpatisan IS Tewaskan 1 Orang di Australia

07/6/2017 02:00
Simpatisan IS Tewaskan 1 Orang di Australia
(AFP PHOTO / Mal Fairclough)

SEBUAH serangan yang diduga diluncurkan Islamic State (IS) terjadi di Melbourne, Australia pada Senin (5/6) malam waktu setempat dan menyebabkan satu orang tewas. Pelaku yang diidentifikasi bernama Yacqub Khayre, 29, menyandera seorang perempuan di sebuah gedung apartemen setelah sebelumnya dia membunuh seorang pria Australia kelahiran Tiongkok yang bekerja sebagai resepsionis di lobi apartemen tersebut. Sebelumnya, pihak berwenang menerima laporan tentang ledakan yang ternyata suara tembakan di gedung apartemen yang terletak di pinggiran Pantai Brighton.

Ketika tiba, polisi menemukan mayat di lobi dan Khayre yang menyandera seorang wanita. “Selanjutnya dia (Khayre) keluar dari apartemen dengan senapan dan mulai menembaki polisi di pintu masuk apartemen,” ujar Kepala Komisaris Polisi Victoria Graham Ashton. “Baku tembak terjadi dan pelaku akhirnya ditembak mati,” tambahnya. Sandera berhasil lolos tanpa cedera, namun tiga polisi dilaporkan terluka.

Pihak berwenang menyebut serangan tersebut sebagai insiden terorisme, namun menambahkan bahwa penyelidikan masih berlangsung untuk mengetahui apakah itu serangan terencana atau acak. Khayre, menurut polisi, telah membuat pernyataan berkaitan dengan Al-Qaeda dan menghubungi stasiun televisi lokal untuk memberi komentar yang berbunyi, “Ini untuk IS, ini untuk Al-Qaeda”. “Kami tidak melihat apa pun yang menunjukkan bahwa dia mendapat pesan dari luar negeri untuk melakukan semua ini. Tapi, sekali lagi, masih terlalu dini,” ujar Ashton.

“Kami mendapatkan materi yang telah disita. Kami akan menyelidiki itu dan menyelesaikannya,” tambahnya. Sementara itu, kantor berita IS, Amaq, menyampaikan sebuah pernyataan yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. ‘Pelaksana serangan Melbourne di Australia merupakan seorang pejuang IS dan dia melakukan serangan sebagai balasan untuk menargetkan warga negara pasukan koalisi,’ tulis Amaq. (AFP/Ihs/I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya