Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
KEPUTUSAN Presiden Amerika Serikat Donald Trump menarik diri dari Kesepakatan Iklim Paris dinilai sebagai sebuah kesalahan besar dan memalukan. Hal itu disampaikan mantan Ketua COP21 Laurent Fabius, di Prancis, Jumat (2/6). Fabius merupakan salah satu tokoh yang memimpin perundingan pada 2015 lalu. Fabius pun mengutuk pernyataan Trump yang menuding adanya kebohongan di dalam kesepakatan tersebut. "Satu-satunya reaksi ialah mobilisasi dunia. Itulah yang harus dilakukan," ujarnya.
Fabius juga menegaskan Trump tidak akan bisa menghancurkan Kesepakatan Paris, yang dinilai sebagai kompromi terbaik. Sebagai informasi, pada Kamis (1/6), Presiden AS Donald Trump mengumumkan AS akan menarik diri dari Kesepakatan Paris yang dianggap sebagai kesepakatan buruk. Namun, pertama-tama ia akan berusaha untuk menegosiasikan kembali kesepakatan tersebut. "Saya tidak bisa, dengan hati nurani yang baik, mendukung kesepakatan yang menghukum Amerika Serikat," katanya.
Lebih lanjut, menurutnya, kesepakatan itu menjatuhkan beban keuangan dan ekonomi yang kejam terhadap AS. Karena mengetahui pernyataan tersebut, Fabius pun menjawab anggapan tersebut ialah visi yang benar-benar salah. Selain itu, imbuhnya, tidak akan ada dampak positif bagi AS apabila menarik diri dari kesepakatan Paris. "Penciptaan lapangan kerja di bidang energi hijau akan lebih besar daripada pemotongan pekerjaan sektoral yang sudah usang," tambah Fabius.
"Ia (Trump) memiliki keangkuhan yang luar biasa. Ia mengatakan 'Saya memiliki pendapat yang berbeda dari yang lain. Jadi, yang lainnya harus menegosiasikan ulang'. Tapi itu tidak ada. Tidak akan ada negosiasi ulang," tegasnya. Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia Siti Nurbaya Bakar mengatakan Indonesia tidak terpengaruh dengan keputusan AS yang menarik diri dari kesepakatan perubahan iklim itu.
"Kita akan menjalankan UUD dan UU kita sendiri dan tidak bergantung pada negara lain, termasuk AS. Sebagai negara berdaulat, kita punya tujuan serta sasaran nasional yang ingin dicapai sendiri," tegas Siti Nurbaya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved