Headline

Bansos harus menjadi pilihan terakhir.

Jaksa Selidiki Kasus Kolega Macron

(AFP/Politico.eu/Hym/I-4)
02/6/2017 00:45
Jaksa Selidiki Kasus Kolega Macron
(AFP PHOTO / STEPHANE DE SAKUTIN)

KEJAKSAAN Prancis mengumumkan dimulainya penyelidikan awal terhadap sebuah kesepakatan di sektor properti yang diduga melibatkan salah satu menteri di kabinet Presiden Emmanuel Macron, yakni Richard Ferrand. Pelaksanaan penyelidikan awal terhadap kasus itu diungkapkan kejaksaan Prancis, Kamis (1/6). Sebelumnya, kejaksaan telah menolak berbagai seruan untuk melakukan penyelidikan.

Namun, kemarin, kejaksaan berubah sikap. Berubahnya sikap kejaksaan disebabkan adanya pertimbangan setelah sejumlah media menerbitkan laporan lanjutan yang memuat tentang kemungkinan adanya kesalahan potensial dalam kesepakatan di sektor properti tersebut. Sikap Macron merespons kasus itu ialah condong membela Ferrand.
Hal itu terlihat pada Rabu (31/5). Saat memimpin sebuah perusahaan, Ferrand dituduh telah memberikan kemudahan dan keuntungan kepada istrinya sendiri melalui sebuah kesepakatan yang menggunakan dana asuransi kesehatan masyarakat.

Namun, Macron menepis tudingan itu dan berkukuh membela sekutu dekatnya tersebut. Hal itu menjadi bumerang bagi Macron. Pasalnya, pemerintahan Macron akan meluncurkan rancangan undang-undang tentang upaya membersihkan politik di negeri itu dari praktik korupsi. Saat jaksa mengumumkan dimulainya penyelidikan kasus itu, warga Prancis sontak mencibir sikap Macron yang membela Ferrand. Mereka merujuk pada janji Macron saat kampanye pemilihan presiden untuk memulihkan negara itu dari masalah korupsi yang melibatkan para pejabat tinggi.

Ketika berkampanye, presiden berusia 39 tahun itu mencantumkan pemberantasan korupsi dalam agenda utamanya. Di lain hal, Ferrand dan mantan Sekretaris Jenderal Partai Republique En Marche (Republic on the Move) membantah telah melakukan kesalahan seperti yang dituduhkan. "Saya orang yang jujur," kata Ferrand saat diwawancarai radio France Inter, Kamis (1/6). Surat kabar investigasi Canard Enchaine, pekan lalu, menulis tentang aliran dana asuransi tersebut.

Menurut surat kabar itu, Ferrand menggelontorkan dana asuransi pada 2011. Dana itu untuk dipakai menyewa sebuah bangunan dari istrinya dan merenovasi guna meningkatkan nilainya. Dalam merespons artikel Canard Enchaine, Ferrand menganggap hal itu sebagai sebuah hadiah selamat datang dari media untuk pemerintahan Prancis yang baru. Pria berusia 54 tahun itu mengklaim semua yang telah dia lakukan legal dan transparan.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya