Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
Dia mungkin anak perempuan berusia 20 tahun yang paling dibenci di Korea Selatan (Korsel). Putri kesayangan seorang wanita yang tengah disorot skandal politik yang menjatuhkan seorang presiden.
Sesudah beberapa bulan ditahan di Denmark, Chung Yoo-ra dipulangkan ke negara asalnya untuk ditanyai tentang tuduhan penyuapan yang melibatkan raksasa korporasi Samsung dan juga soal studinya di universitas bergengsi Korea.
Jaksa juga berharap ekstradisinya akan memberi mereka bukti untuk memperluas kasus terhadap mantan Presiden Park Geun-hye, yang dipecat dari jabatannya pada Maret dan kini diadili atas tuduhan penyuapan, pemerasan, dan penyalahgunaan kekuasaan.
Begitu Chung tiba di bandara, pada Rabu 24 Mei, dia diperkirakan langsung menuju kejaksaan di Seoul. Di sana dia akan ditanyai tentang skandal korupsi yang berpusat pada ibu Chung, Choi Soon-sil, orang kepercayaan mantan presiden.
Chung anak tunggal dari Choi, yang telah dikenai hukuman lantaran meraup puluhan juta dolar dari sejumlah perusahaan dalam penyuapan dan pemerasan dan juga memanipulasi urusan negara dari balik layar selama masa kepresidenan Park. Orangtuanya bercerai dan ayahnya, Chung Yoon-cangkul, adalah pembantu utama Park selama lebih dari satu dekade sebelum menjadi presiden pada 2013.
Chung menjadi bagian dari tim Korsel yang memenangkan medali emas berkuda beregu pada Asian Games 2014 dan telah berlatih di Jerman, tinggal di sana bersama anak laki-lakinya dan ibunya, ketika tuduhan korupsi tersebut muncul pada Oktober lalu.
Choi kembali ke Seoul demi menghadapi penyelidikan, sementara Chung mencari perlindungan di Denmark. Dia ditangkap di kota utara Aalborg pada Januari dan mengelak ekstradisi, namun hukum Denmark memutuskan untuk mendukung kejaksaan Korsel.
Dia katakan kepada wartawan pada Januari bahwa dia tidak tahu rincian penting tentang skandal korupsi atau hubungan ibunya dengan Park. "Ibu melakukan segalanya dan saya tidak tahu apa-apa," katanya, seperti dilansir Associated Press, Rabu 31 Mei 2017.
Jaksa menduga Universitas Ewha Womans menerima Chung meski memiliki kualifikasi yang patut dipertanyakan dan memberikan bantuan akademisnya karena kaitan ibunya dengan urusan kepresidenan. Secara krusial, jaksa juga mungkin menanyakan Chung atas tuduhan penyuapan antara Park dan perusahaan raksasa Samsung.
Menurut jaksa, Park berkolusi dengan Choi menilap sekitar USD26 juta uang suap dari Samsung dan sudah dijanjikan puluhan juta dolar lebih banyak dari Samsung dan perusahaan besar lainnya. Jaksa mengatakan, suap termasuk USD7 juta yang diberikan Samsung ke perusahaan konsultan olahraga yang diurus Choi. Konsultan olahraga itu membiayai pelatihan berkuda Chung di Jerman.
Tuduhan bahwa Chung didukung oleh Samsung dan mendapat bantuan akademis turut memantik kemarahan massal yang akhirnya menggulingkan Park dari tampuk kepresidenan.
Para mahasiswa di universitas demonstrasi berhari-hari, menuntut penjelasan mengapa Chung mendapat nilai bagus untuk kelas yang tidak dia hadiri. Banyak mahasiswa juga termasuk di antara jutaan orang yang memprotes Park selama berminggu-minggu. Mereka murka karena Chung mendapat izin masuk gratis ke sekolah elit karena kekayaan dan koneksi, sementara yang lain harus menaklukkan lingkungan sekolah yang sangat kompetitif di Negeri Ginseng.
Kementerian Pendidikan memerintahkan Ewha agar membatalkan pendaftaran Chung setelah menyimpulkan bahwa perguruan tinggi tersebut memanipulasi proses penerimaannya sebagai mahasiswa. Mantan presiden universitas, Choi Kyung-hee, sekarang diadili atas dugaan perannya dalam memberikan Chung keistimewaan.
"Kami mengucurkan darah dan keringat untuk belajar supaya masuk sekolah yang bagus, dan sangat miris melihat bagaimana semuanya begitu mudah bagi Chung," kata pelajar SMA, Moon Jeong-ju, kepada Associated Press saat sebuah demonstrasi di bulan November.(mtvn/OL-7)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved