Yaman Darurat Kolera

17/5/2017 07:30
Yaman Darurat Kolera
(AFP / MOHAMMED HUWAIS)

BANTUAN sekitar US$1 miliar yang dijanjikan masyarakat internasional untuk Yaman perlu segera disalurkan karena negara itu tengah berjuang menghadapi wabah kolera. Pernyataan itu dirilis PBB, Selasa (16/5).

Menurut kantor berita Al Jazeera, infeksi bakteri kolera akibat sanitasi yang buruk meluas kembali di negara itu setelah dua tahun pecah konflik. Sistem pembuangan limbah rusak berat dan menyebabkan kolera merajalela.

Kantor berita lokal Saba menyebutkan, sejauh ini penyakit menular itu telah membunuh 115 orang di ibu kota Yaman, Sana'a. Pihak berwenang di kota itu telah mengumumkan keadaan darurat akibat wabah kolera dan meminta bantuan internasional untuk mencegah penyebarannya.

Saat ini, Kota Sana'a dikuasai kelompok pemberontak Syiah Houthi dukungan Iran. Mereka berperang melawan koalisi pimpinan Arab Saudi yang didukung negara-negara Barat. Akibat peperangan yang telah berlangung lebih dari dua tahun, sekitar 10 ribu orang terbunuh dan jutaan lainnya mengungsi. Sebagian besar infrastruktur di negara itu luluh lantak.

Berdasarkan data PBB, hanya beberapa fasilitas medis yang masih berfungsi. Tidak hanya itu, dua pertiga penduduk Yaman tidak memiliki akses mendapatkan air bersih.

"Apa yang terjadi hari ini telah melampaui kemampuan sistem penanganan kesehatan di negara kita. Jadi, bagaimana kita bisa mengatasinya, karena saat ini kita berada dalam kondisi yang sulit dan rumit," kutip Saba mengacu ke pernyataan menteri kesehatan pemerintah bentukan Houthi, Mohammed Salem bin Hafeedh.

Kementerian tersebut, setelah bertemu di Sana'a bersama Koordinator Kemanusiaan PBB Jamie McGoldrick dan sejumlah pejabat internasional lain, meminta organisasi kemanusiaan dan lembaga donor dunia membantu mengatasi penyebaran wabah yang sebelumnya belum pernah terjadi di Yaman.

Pada 27 April hingga 13 Mei 2017, ada 8.595 penderita kolera tercatat di Kota Sana'a dan sejumlah provinsi Yaman lainnya. Dari jumlah itu, kasus yang dikonfirmasikan ke laboratorium kesehatan hanya 213.

'Penderita diare akut bisa berakibat fatal dalam hitung-an jam jika tidak diobati dan telah membunuh 115 orang', tulis Saba.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya menyatakan jumlah korban tewas akibat penyakit menular di Yaman sebanyak 51 orang.

WHO mencatat 7,6 juta orang bermukim di wilayah yang berisiko tinggi tertular kolera. Tahun lalu, wabah kolera memang telah mereda, tapi kini kembali menyebar secara cepat terutama di Kota Sana'a. (AFP/U.S News/Hym/I-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya