Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

AS Tegaskan Komitmen untuk Jepang

Indah Hoesin
19/4/2017 09:50
AS Tegaskan Komitmen untuk Jepang
(AFP/POOL/EUGENE HOSHIKO)

WAKIL Presiden Amerika Serikat (AS) Mike Pence, kemarin, menegaskan komitmen negaranya untuk keamanan Jepang. Penegasan itu terjadi setelah Korea Utara (Korut) berjanji meluncurkan uji coba rudal setiap minggu.

Sepanjang kampanye pemilihan presiden, Donald Trump berulang kali mempertanyakan perjanjian pertahanan antara Jepang dan AS.

Namun, kini Pence berupaya kembali meyakinkan Jepang bahwa komitmen keamanan kedua negara tetap erat.

"Aliansi antara AS dan Jepang merupakan hal terpenting dalam perdamaian dan keamanan di Asia Timur," ujar Pence.

Kala tiba di Tokyo untuk melakukan pembicaraan dengan Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe, Pence juga memuji hubungan keamanan dua negara yang sudah terjalin lama.

Abe juga menyerukan resolusi damai untuk menghadapi Korut. Namun, dia tidak menutup kemungkinan perlunya tindakan keras.

"Ini masalah yang sangat penting bagi kita untuk mencari penyelesaian damai," ujar Abe.

"Pada saat yang sama, dialog demi dialog menjadi tidak bernilai dan perlu bagi kita untuk berlatih tekanan," tambahnya.

Sebelumnya, dalam leg pertama tur Asia di Korea Selatan (Korsel) Pence, Senin (17/4), ia telah mengunjungi Zona Demiliterisasi (DMZ) yang memisahkan kedua Korea. Dia juga telah memperingatkan Pyongyang agar tidak menguji kesabaran AS.

Aksi balasan Korut

Ketegangan antara Pyongyang dan Washington meningkat dalam beberapa minggu terakhir setelah Korut meluncurkan serangkaian uji coba rudal yang mendorong peringatan dari pemerintahan Trump.

Ketika ditanya terkait dengan pesan untuk pemimpin Korut Kim Jong-un, Senin (17/4), Trump menjawab, "Harus berperilaku baik!"

Di lain pihak, Korut kembali menegaskan bahwa Pyongyang siap menanggapi setiap serangan rudal atau nuklir AS.

"Kami akan melakukan lebih banyak uji coba rudal setiap minggu, bulan, dan tahun," tegas Wakil Menteri Luar Negeri (Menlu) Korut Han Song-ryol sambil menambahkan program nuklir Korut akan terus meningkat.

"Jika AS melanjutkan pilihan gegabah menggunakan militer tersebut, berarti sejak hari itu, perang terjadi," ujarnya kepada BBC dalam sebuah wawancara.

Korut yang berniat mengembangkan rudal balistik kepala nuklir yang mampu mencapai daratan AS telah menantang dunia internasional dengan meluncurkan uji coba rudal pada Minggu (16/4) yang berakhir dengan kegagalan. Serupa dengan Korsel, Jepang juga telah berulang kali menghadapi ancaman langsung dari rezim Kim Jong-un.

Pada awal Maret, Korut secara bersamaan menembakkan empat rudal balistik ke lepas pantai timur, tiga di antaranya jatuh di jarak yang sangat dekat dengan Jepang.

Dalam menjamu Pence, Jepang berharap AS akan fokus untuk menekan Tiongkok, satu-satunya sekutu Korut, untuk melipatgandakan upaya dalam mengendalikan rezim dan membawa negeri tersebut kembali ke meja perundingan setelah terhenti selama enam tahun sejak 2009.

"Dalam rangka memperkuat cara kita menghadapi Korut, kami akan melakukan konsultasi kebijakan untuk memastikan bahwa kami sepandangan," ujar juru bicara kepala pemerintah Jepang, Yoshihide Suga, Selasa (18/4). (AFP/BBC/I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik