Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
MENTERI Keamanan Publik Israel Gilad Erdan, Selasa (18/4), bersumpah untuk menolak bernegosiasi dengan ratusan tahanan Palestina yang melakukan aksi mogok makan yang dipimpin tokoh pejuang Palestina, Marwan Barghouti, yang telah memasuki hari kedua. Lebih dari 1.000 tahanan Palestina di penjara Israel melancarkan aksi mogok makan mulai Senin (17/4).
Mereka mengeluarkan beberapa permohonan yang menuntut mulai dari pelayanan medis yang lebih baik hingga mendapat izin untuk mengontak keluarga. Issa Qaraqe, kepala urusan tahanan untuk Otoritas Palestina, mengatakan pada Senin (17/4) bahwa sekitar 1.300 tahanan yang terlibat aksi mogok makan dan jumlahnya bisa meningkat.
Sementara itu, pihak Palestinian Prisoners Club (PPC), sebuah lembaga yang bergerak untuk membela hak-hak narapidana Palestina, menyebut mereka yang melakukan mogok makan mencapai 1.500 orang.
"Mereka menuntut kondisi yang lebih baik, termasuk lebih banyak kontak dengan keluarga dan kerabat dan mengakhiri praktik menahan tanpa proses pengadilan yang dilakukan Israel," Qadoura Fares, Ketua PPC, yang sebelumnya pernah menjadi anggota dewan legislatif Palestina.
Seorang juru bicara Badan Penjara Israel mengatakan, sekitar 1.100 tahanan Palestina mulai mogok makan dan kira-kira jumlah yang sama diyakini akan berlanjut pada Selasa (18/4).
Menteri Keamanan Publik Israel Gilad Erdan menegaskan pemerintah Israel akan menolak tuntutan para tahanan. Erdan mengatakan Barghouti telah dipindahkan ke penjara lain. Tokoh perlawanan Palestina itu ditempatkan di sel isolasi.
"Mereka ialah teroris dan pembunuh yang mendapatkan apa yang layak mereka dapatkan dan kami tidak mempunyai alasan untuk bernegosiasi dengan mereka," kata Erdan kepada radio militer.
Dia mengatakan Barghouti sengaja dipindahkan ke sel isolasi. Pasalnya, tokoh populer di kalangan warga Palestina itu telah menyerukan aksi mogok makan dan dinilai otoritas Israel sebagai bentuk pelanggaran terhadap aturan penjara.
Sekitar 6.500 warga Palestina saat ini ditahan otoritas Israel dengan berbagai pelanggaran dan tuduhan kejahatan. Mereka yang ditahan di antaranya 62 perempuan dan 300 anak yang masih di bawah umur.
Sekitar 500 dari ribuan tahanan Palestina ditahan di bawah penahanan administratif. Warga Palestina yang dijebloskan ke penjara di antaranya kemungkinan dengan tuduhan yang tidak jelas.
Dalam tulisan di New York Times, Barghouti dalam tulisan di New York Times menyatakan sistem tahanan Israel tidak manusiawi. Ia menyebut tindakan Israel itu untuk mematahkan semangat para tahanan dan bangsa Palestina. (AFP/Time/Hym/I-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved