Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
ADA 2.000 lebih mahasiswa Universitas Tadulako (Untad) Palu, Sulawesi Tengah, khususnya angkatan 2010, terancam drop out (DO) jika tidak menyelesaikan studi hingga batas 30 Juni 2017.
Dari jumlah tersebut, sekitar 1.713 mahasiswa tercatat tidak aktif, sementara 800-an masih terdaftar dalam Sistem Informasi Akademik (Siakad).
Rektor Untad Muh Basir Cyio mengatakan ribuan mahasiswa yang tidak tercatat dalam sistem tersebut, jika yang bersangkutan tidak mengambil
cuti, namanya otomatis hilang di Siakad, per batas studi tersebut. Proses penyelesaian studi dari ribuan mahasiwa yang terancam DO tersebut, tergantung upaya yang dilakukan oleh mahasiswa yang bersangkutan. Olehnya, jika mereka ada keinginan menghadap, mungkin masih bisa diupayakan jalan keluar.
"Mereka itu anak-anak kita. Kalau mereka gagal, kita juga akan diberi label gagal. Ada di antara mereka yang kehadirannya di mata kuliah kurang. Akkibatnya tidak diizinkan mengikuti ujian semester, hingga akhirnya memengaruhi indeks prestasi (IPK) dan berdampak terhadap lamanya masa studi," ungkap Basir, di Palu, Selasa (21/3).
Menanggapi kemungkinan situasi tersebut dimanfaatkan segelintir pihak untuk meraup keuntungan dengan berbuat curang, Basir menegaskan akan menindak tegas. ''Jika ada dosen, pegawai, atau pihak lainnya di lingkungan Untad yang melakukan praktik tersebut, kami tindak tegas,'' paparnya. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved