Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
TSAR Alexander II yang menjadi pemimpin Rusia sejak 1855 terbunuh di jalan Kota St Petersburg akibat bom yang dilemparkan seorang anggota kelompok revolusioner bernama Kehendak Rakyat.
Organisasi ini didirikan pada 1879 dengan tujuan untuk menggulingkan sistem kerajaan di Rusia.
Kelompok ini sebelumnya telah melakukan pembunuhan terhadap pejabat kerajaan dan beberapa kali melakukan percobaan pembunuhan terhadap Tsar Alexander II.
Sebagai raja, Alexander II banyak melakukan reformasi untuk meliberalisasi dan memodernisasi Rusia, termasuk pembebasan budak pada 1861.
Namun, ketika kekuasaannya ditentang, Tsar Alexander II berubah menjadi represif dan dengan keras menentang gerakan reformasi politik.
Ironisnya, pada hari ketika Alexander II dibunuh, dia telah menandatangani UU pendirian dua komisi legislatif yang terdiri dari wakil-wakil rakyat yang dipilih secara tidak langsung.
Pengganti Alexander II adalah anaknya, yaitu Alexander III.
Raja baru itu membatalkan UU tersebut serta menghukum gantung para pembunuh ayahnya.
Perjuangan rakyat Rusia untuk menggulingkan kerajaan berhasil pada 1917.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved