Siloam Blu Plaza Optimalkan Penanganan Darurat

PENANGANAN dini pada sejumlah kasus emergency (penanganan gawat darurat) guna menyelamatkan jiwa pasien perlu diperhatikan secara serius oleh rumah sakit. Karenanya, optimalisasi penanganan dini menjadi visi Siloam Blu Plaza agar semakin dekat melayani masyarakat umum dan khususnya masyarakat di Bekasi.

Dr Nicolaas Frits Turagan selaku Siloam Blu Plaza Head menjelaskan bahwa penanganan emergency dikedepankan karena Bekasi merupakan wilayah yang terus berkembang pesat. Kota berbasis industri ini tentu dapat berdampak pada potensi mengalami kecelakaan kerja dari aktivitas warga Bekasi.

"Kami mengedepankan layanan trauma center saat menerima dan menangani sejumlah kejadian emergency atau gawat darurat. Layanan ini tidak saja dilengkapi fasilitas Unit Gawat Darurat 24 Jam dan fasilitas mobil ambulans yang terhubung layanan call center secara online," papar dr Niko Frits.

Dalam menyikapi pascatrauma pasien, Siloam Blu Plaza pun memiliki delapan poliklinik dengan sejumlah dokter spesialis yang siap melayani kebutuhan bagi kesehatan pasien. Misalnya, trauma pasien akibat patah tulang saat kecelakaan telah disediakan layanan bedah tulang, spesialis saraf, dan lainnya guna pascatrauma.

Fasilitas Siloam Blu Plaza turut dilengkapi delapan poliklinik khusus untuk berbagai keluhan penyakit umum (gigi, demam berdarah, layanan ibu hamil, kesehatan anak), penyakit dalam (paru, jantung, dan lainnya), ilmu bedah (tulang, orologi, dan saraf), spesialis gigi (dewasa dan anak), dan layanan patologi klinik, termasuk fasilitas laboratorium dengan kelengkapan alat untuk radiologi, X Ray berbasis teknologi digital, serta CT scan. Turut disertakan penggunaan layanan BPJS bagi peserta pemegang kartu BPJS.

"Menyambut tahun 2017, kami akan menambah fasilitas layanan cuci darah (hemodialisa) dan layanan rawat inap di lantai 5 dengan kapasitas 68 tempat tidur. Hal tersebut kami lakukan karena perizinan Siloam Blu Plaza yang awalnya sebagai klinik utama akan meningkat menjadi izin kegiatan untuk rumah sakit," ungkap Dr Nico Frits. (RO/OL-6)