Headline

Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.

Guru, Orang Tua dan Siswa Sekolah Berkarakter Sukma Bangsa Pidie Satukan Visi Pendidikan

Amiruddin Abdullah Reubee
23/8/2025 19:32
Guru, Orang Tua dan Siswa Sekolah Berkarakter Sukma Bangsa Pidie Satukan Visi Pendidikan
Ilustrasi(MI/Amir MR)

KERJA sama wali murid dan guru sangatlah peting untuk proses pendidikan sehingga nanti akan mencapai target keberhasilan. Lalu akan melahirkan generasi berakhlak, berkarakter positif dan cerdas. 

Karena itu manajemen Sekolah Sukma Bangsa Pidie, Provinsi Aceh, menggelar pertemuan antara guru, orang tua wali dan siswa (murid) tersebut berlangsung pada Sabtu (23/8). Pertemuan awal tahun pelajaran itu juga sebagai pembuka jalur komunikasi antara pihak sekolah dan orang tua atau wali murid.

Kepala Sekolah Sukma Bangsa Pidie, Sugeng Handayani, mengatakan silaturrahmi yang diberi nama "Parent Teacher Association (PTA)" itu adalah forum silaturrahmi lebih dekat dan mendalam yang melahirkan ide cemerlang agar lebih baik lagi dalam mensikapi kepribadian peserta didik. 

Dijelaskan Sugeng Handayani, pihaknya juga menyediakan kelas Cambridge (kelas Internasional) kepada siswa yang berminat. Setiap siswa dipersilahkan memilih satu atau dua mata pelajaran tanpa pungutan biaya. 

"Di akhir kelas 12 ( kelas III) SMA nanti hanya membayar biaya ujian tergantung jumlah mata pelajaran yang diambil" tutur Kepala Sekolah asal Kabupaten Aceh Tamiang itu. 

Hal lebih dalam dibicarakan melalui pertemuan Parent Teacher Association adalah terkait berbagai program selama tiga tahun ke depan. Lalu mengenai peraturan Sekolah serta sanksi pelanggaran. 

"Di sini haram mencontek atau membatu jawaban kepada yang lain saat ikut ujian. Agar nilai yang kita peroleh murni dari kemampuan sendiri. Dari itu bisa ditingkatkan apa yang tidak mencukupi" tutur Ibtisam Lutfia, siswa baru kelas 10 (kelas 1) SMA Sekolah Sukma Pidie, kepada Media Indonesia, Sabtu (23/8). 

Dikatakan Ibtisam Lutfia, sebagai Sekolah berkarakter semua murid dari SD, SMP, SMA, guru dan karyawan sekolah tidak dibenarkan merokok. Lalu dilarang menggunakan botol air plastik dan wadah makanan sekali pakai. 

"Harus ramah dengan lingkungan dan bersahabat bersama alam sekitar" tambah Ibtisam yang hafidh 7 juz tersebut. 

Sesuai catatan Media Indonesia, dari awal Sekolah Sukma Bangsa dibangun sebagai respon setelah bencana gempa bumi dan tsunami Aceh yang terjadi pada 26 Desember 2004. Guna meningkatkan kwalitas pendidikan Indonesia terutama di Aceh yang hancur akibat bencana alam dahsyat akhir tahun 2004 yang tinggal 4 hari lagi memasuki 2005.

Sekolah yang menomor satukan karakter itu dibangun dalam satu komlek dari tingkat SD (Sekolah Dasar), SMP (Sekolah Menengah Pertama) dan SMA (Sekolah Menengah Atas). Lokasinya komlek itu masing-masing di Kabupaten Pidie, Kabupaten Bireuen dan Kota Lhokseumawe. 

Lembaga pendidikan simbol kebangkitan setelah tsunami Aceh itu dibangun oleh Media Group melalui Yayasan Sukma atas kegigihan beberapa tokoh utama seperti Surya Paloh dan rekan-rekannya. Sumber dana utama dari para donatur dalam dan luar negeri yang disalurkan melalui program Indonesia Menangis Media Indonesia, Metro TV termak surat kabar Lampung Post. (H-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya