Headline

Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.

Ilmuwan Temukan Ikan Amazon Baru Berwajah "Mata Sauron" dengan Gigi Mirip Manusia

Thalatie K Yani
11/8/2025 09:33
Ilmuwan Temukan Ikan Amazon Baru Berwajah
Ikan Myloplus sauron yang ditemukan di Sungai Amazon menarik perhatian karena pola tubuhnya yang unik.(M. H. Sabaj)

SEBUAH ikan baru dari Sungai Amazon yang dinamai Myloplus sauron menarik perhatian karena pola tubuhnya yang unik. Tubuh bulat berwarna perak dengan garis hitam mencolok yang meruncing ke perut ini mengingatkan pada “Mata Sauron” dari film The Lord of the Rings.

Namun, jangan tertipu penampilannya yang garang. Ikan ini adalah herbivora yang damai, dengan gigi molar mirip manusia, bukan gigi tajam seperti piranha. Dr. Rupert Collins, kurator senior ikan di Natural History Museum London, memimpin tim internasional yang menemukan spesies ini.

“Kami langsung tahu nama ini cocok, terutama karena warna oranye di tubuhnya sangat mirip dengan Mata Sauron,” kata Collins.

Mengenal Myloplus sauron

Myloplus sauron tergabung dalam keluarga Serrasalmidae, yang juga mencakup piranha. Namun, kerabat dekatnya, pacu, adalah pemakan tumbuhan. Spesies baru ini menggunakan gigi datar dan pendek untuk mengunyah buah dan biji, bukan daging.

Giginya memiliki mahkota kotak dan pola enamel, yang membantu menggenggam serta menghancurkan makanan berserat.

Melalui DNA barcoding dan analisis sisik, para ilmuwan memastikan M. sauron berbeda dari dua pacu lain yang selama ini disamakan dengan M. schomburgkii. Ternyata ada tiga garis keturunan berbeda: M. sauron di Sungai Xingu, M. aylan di anak sungai Amazon bagian barat, dan M. schomburgkii yang tersebar di sungai utara dan timur.

Mengapa Dinamai Mata Sauron?

Air jernih Sungai Xingu dan dasar sungai berbatu membuat ikan ini tampil seperti papan iklan hidup. Di mana rona oranye cerah di sisi tubuh dan sirip merah yang menonjolkan garis hitamnya.

Collins mengatakan, memberi nama spesies berdasarkan ikon budaya membantu orang mengingat penemuan sekaligus pentingnya perlindungan habitatnya. Perhatian publik sangat dibutuhkan, karena aliran Sungai Xingu sudah berubah akibat bendungan besar di Brasil.

Gigi Khusus untuk Memakan Tumbuhan

Berbeda dengan gigi piranha yang runcing, gigi pacu berbentuk hampir kotak dan saling bertemu seperti gunting pemangkasan. Ini ideal untuk memecahkan buah palem dan memotong daun tebal.

Penelitian menunjukkan gigi ini mendistribusikan tekanan secara merata, mencegah retak sekaligus memaksimalkan daya hancur.

Adaptasi ini penting karena saat musim banjir Amazon, banyak buah jatuh ke sungai dan menjadi makanan lezat bagi ikan yang bisa mengolah kulit buah yang keras.

Keanekaragaman dan Tantangan Konservasi

Meski sudah terdata sekitar 2.500 spesies ikan Amazon, diperkirakan 34-42% ikan air tawar di sana belum teridentifikasi. Artinya, hampir satu dari tiga ikan yang tertangkap jaring belum punya nama resmi.

Ketidakpastian ini menyulitkan konservasi, terutama menghadapi tekanan dari limbah tambang, penangkapan berlebihan, dan pembangunan bendungan.

Habitat Terbatas di Sungai Xingu

Myloplus sauron hanya ditemukan di DAS Sungai Xingu yang membentang di dua provinsi Brasil, Pará dan Mato Grosso. Sungai ini sendiri punya lebih dari 600 spesies ikan, dengan 70 di antaranya unik hanya di sana.

Sebagian besar sampel diambil di bawah Air Terjun Tamaracá, tempat arus deras mengalir di antara batu granit. Bentuk tubuh dan sirip kuat menunjukkan ikan ini hidup di balik bebatuan, memakan alga dan daun yang terbawa arus.

Konfirmasi Melalui Data Fisik dan Genetik

Peneliti menggunakan teknik DNA barcoding untuk membedakan M. sauron dari kerabat dekatnya. Mereka juga menganalisis banyak karakter fisik seperti jumlah sirip, bentuk tubuh, dan pola garis hitam khasnya. Gabungan data ini cukup untuk menyatakan Myloplus sauron sebagai spesies baru.

Implikasi untuk Konservasi

Meski statusnya “Least Concern” karena menyebar di ratusan kilometer sungai, M. sauron tetap rentan terhadap perubahan habitat akibat bendungan dan aktivitas tambang emas yang tidak terkontrol.

Collins menegaskan pentingnya pengenalan dini spesies baru agar perlindungan dapat segera dilakukan.

Penemuan ini juga menegaskan manfaat DNA barcoding dalam mengungkap keanekaragaman tersembunyi di Amazon, membantu memandu ekspedisi masa depan mencari spesies lain yang mungkin belum ditemukan. Penelitian ini dipublikasikan di jurnal Neotropical Ichthyology. (earth/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya