Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Haji & Umrah Sekaligus? Ini Dia Hukumnya!

Media Indonesia
14/5/2025 00:24
Haji & Umrah Sekaligus? Ini Dia Hukumnya!
Ilustrasi Gambar Tentang Haji & Umrah Sekaligus? Ini Dia Hukumnya!(Media Indonesia)

Perjalanan spiritual ke tanah suci Mekkah dan Madinah, baik untuk menunaikan ibadah haji maupun umrah, merupakan dambaan setiap Muslim. Keduanya adalah ibadah yang mulia, namun seringkali muncul pertanyaan mengenai kemungkinan menggabungkan keduanya dalam satu perjalanan. Apakah diperbolehkan melaksanakan haji dan umrah sekaligus? Bagaimana hukumnya menurut syariat Islam? Artikel ini akan mengupas tuntas permasalahan ini, memberikan pemahaman yang komprehensif mengenai hukum dan tata cara pelaksanaan haji dan umrah secara bersamaan.

Memahami Perbedaan Haji dan Umrah

Meskipun keduanya sama-sama dilakukan di tanah suci, haji dan umrah memiliki perbedaan mendasar. Haji adalah rukun Islam kelima yang wajib dilaksanakan bagi setiap Muslim yang mampu, baik secara fisik maupun finansial. Pelaksanaannya terikat waktu dan tempat tertentu, yaitu pada bulan Dzulhijjah di Mekkah dan sekitarnya. Rangkaian ibadah haji meliputi wukuf di Arafah, thawaf ifadah, sa'i, melempar jumrah, dan tahallul. Umrah, di sisi lain, adalah ibadah sunnah yang dapat dilaksanakan kapan saja sepanjang tahun. Rangkaian ibadahnya lebih sederhana, yaitu thawaf, sa'i, dan tahallul. Perbedaan mendasar ini memengaruhi hukum dan tata cara penggabungan keduanya.

Hukum Menggabungkan Haji dan Umrah: Qiran, Tamattu', dan Ifrad

Dalam fiqih Islam, terdapat tiga cara pelaksanaan haji yang berkaitan dengan umrah, yaitu qiran, tamattu', dan ifrad. Masing-masing memiliki hukum dan konsekuensi yang berbeda. Qiran adalah menggabungkan niat haji dan umrah sekaligus dalam satu rangkaian ibadah. Artinya, seorang jamaah berniat untuk melaksanakan haji dan umrah secara bersamaan sejak awal perjalanan. Setelah tiba di Mekkah, jamaah melaksanakan thawaf qudum (thawaf selamat datang), sa'i untuk haji dan umrah, dan tetap dalam keadaan ihram hingga selesai melaksanakan seluruh rangkaian ibadah haji. Tamattu' adalah melaksanakan umrah terlebih dahulu pada bulan-bulan haji, kemudian bertahallul (melepas ihram), dan baru kemudian melaksanakan ibadah haji pada tanggal 8 Dzulhijjah. Jamaah yang melaksanakan haji tamattu' wajib membayar dam (denda) berupa menyembelih hewan kurban. Ifrad adalah melaksanakan ibadah haji saja tanpa umrah. Jamaah yang melaksanakan haji ifrad tetap dalam keadaan ihram sejak awal perjalanan hingga selesai melaksanakan seluruh rangkaian ibadah haji.

Keutamaan dan Kelebihan Masing-Masing Cara Pelaksanaan Haji

Setiap cara pelaksanaan haji memiliki keutamaan dan kelebihan masing-masing. Haji qiran dianggap sebagai cara yang paling utama karena menggabungkan dua ibadah sekaligus dalam satu niat dan satu rangkaian ibadah. Namun, cara ini juga dianggap paling berat karena jamaah harus tetap dalam keadaan ihram dalam waktu yang lama. Haji tamattu' dianggap sebagai cara yang paling mudah karena jamaah dapat menikmati kebebasan setelah melaksanakan umrah dan bertahallul sebelum melaksanakan haji. Namun, jamaah wajib membayar dam sebagai konsekuensi dari bertahallul di antara dua ibadah. Haji ifrad dianggap sebagai cara yang paling sederhana karena jamaah hanya fokus pada pelaksanaan ibadah haji saja. Pilihan cara pelaksanaan haji tergantung pada kemampuan dan preferensi masing-masing jamaah. Sebaiknya, jamaah berkonsultasi dengan ustadz atau pembimbing haji yang kompeten untuk mendapatkan arahan yang tepat.

Tata Cara Pelaksanaan Haji Qiran, Tamattu', dan Ifrad

Berikut adalah gambaran singkat mengenai tata cara pelaksanaan haji qiran, tamattu', dan ifrad:
Haji Qiran:

  1. Niat ihram untuk haji dan umrah sekaligus di miqat.
  2. Melaksanakan thawaf qudum (thawaf selamat datang).
  3. Melaksanakan sa'i untuk haji dan umrah.
  4. Tetap dalam keadaan ihram hingga selesai melaksanakan seluruh rangkaian ibadah haji.
  5. Melaksanakan wukuf di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah.
  6. Melaksanakan mabit (bermalam) di Muzdalifah.
  7. Melempar jumrah aqabah pada tanggal 10 Dzulhijjah.
  8. Melaksanakan tahallul awal (mencukur atau memotong rambut).
  9. Melaksanakan thawaf ifadah.
  10. Melaksanakan sa'i (jika belum melaksanakan sa'i sebelumnya).
  11. Melempar jumrah ula, wustha, dan aqabah pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.
  12. Melaksanakan tahallul tsani (melepas seluruh larangan ihram).
  13. Melaksanakan thawaf wada' (thawaf perpisahan) sebelum meninggalkan Mekkah.

Haji Tamattu':

  1. Niat ihram untuk umrah di miqat.
  2. Melaksanakan thawaf umrah.
  3. Melaksanakan sa'i umrah.
  4. Melaksanakan tahallul (mencukur atau memotong rambut).
  5. Melepas ihram dan menikmati kebebasan.
  6. Pada tanggal 8 Dzulhijjah, niat ihram untuk haji di Mekkah.
  7. Melaksanakan wukuf di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah.
  8. Melaksanakan mabit (bermalam) di Muzdalifah.
  9. Melempar jumrah aqabah pada tanggal 10 Dzulhijjah.
  10. Melaksanakan tahallul awal (mencukur atau memotong rambut).
  11. Melaksanakan thawaf ifadah.
  12. Melaksanakan sa'i (jika belum melaksanakan sa'i sebelumnya).
  13. Melempar jumrah ula, wustha, dan aqabah pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.
  14. Melaksanakan tahallul tsani (melepas seluruh larangan ihram).
  15. Membayar dam (denda) berupa menyembelih hewan kurban.
  16. Melaksanakan thawaf wada' (thawaf perpisahan) sebelum meninggalkan Mekkah.

Haji Ifrad:

  1. Niat ihram untuk haji di miqat.
  2. Melaksanakan thawaf qudum (thawaf selamat datang).
  3. Melaksanakan sa'i (jika ingin melaksanakan sa'i setelah thawaf ifadah).
  4. Tetap dalam keadaan ihram hingga selesai melaksanakan seluruh rangkaian ibadah haji.
  5. Melaksanakan wukuf di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah.
  6. Melaksanakan mabit (bermalam) di Muzdalifah.
  7. Melempar jumrah aqabah pada tanggal 10 Dzulhijjah.
  8. Melaksanakan tahallul awal (mencukur atau memotong rambut).
  9. Melaksanakan thawaf ifadah.
  10. Melaksanakan sa'i (jika belum melaksanakan sa'i sebelumnya).
  11. Melempar jumrah ula, wustha, dan aqabah pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.
  12. Melaksanakan tahallul tsani (melepas seluruh larangan ihram).
  13. Melaksanakan thawaf wada' (thawaf perpisahan) sebelum meninggalkan Mekkah.

 

Tips Memilih Cara Pelaksanaan Haji yang Tepat

Memilih cara pelaksanaan haji yang tepat memerlukan pertimbangan yang matang. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda dalam memilih:

  • Kondisi Fisik: Pertimbangkan kondisi fisik Anda. Jika Anda memiliki kondisi fisik yang prima, Anda mungkin dapat memilih haji qiran yang lebih berat. Namun, jika Anda memiliki keterbatasan fisik, haji tamattu' atau ifrad mungkin lebih cocok.
  • Kemampuan Finansial: Haji tamattu' memerlukan pembayaran dam (denda) berupa menyembelih hewan kurban. Pastikan Anda memiliki kemampuan finansial untuk membayar dam jika Anda memilih haji tamattu'.
  • Waktu: Haji qiran memerlukan waktu yang lebih lama karena Anda harus tetap dalam keadaan ihram dalam waktu yang lama. Jika Anda memiliki waktu yang terbatas, haji tamattu' atau ifrad mungkin lebih cocok.
  • Bimbingan: Berkonsultasilah dengan ustadz atau pembimbing haji yang kompeten untuk mendapatkan arahan yang tepat. Mereka dapat membantu Anda memahami perbedaan antara ketiga cara pelaksanaan haji dan memilih cara yang paling sesuai dengan kondisi Anda.
  • Niat: Luruskan niat Anda semata-mata karena Allah SWT. Pilihlah cara pelaksanaan haji yang dapat membantu Anda fokus beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

 

Persiapan yang Matang untuk Haji dan Umrah

Persiapan yang matang sangat penting untuk kelancaran dan kekhusyukan ibadah haji dan umrah. Persiapan ini meliputi persiapan fisik, mental, spiritual, dan finansial.
Persiapan Fisik:

  • Latihan fisik secara teratur untuk meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh.
  • Menjaga kesehatan dengan mengonsumsi makanan bergizi dan istirahat yang cukup.
  • Melakukan vaksinasi yang diperlukan untuk mencegah penyakit menular.
  • Membawa obat-obatan pribadi yang diperlukan.

Persiapan Mental:

  • Mempelajari manasik haji dan umrah dengan seksama.
  • Mempersiapkan diri untuk menghadapi perbedaan budaya dan lingkungan di tanah suci.
  • Menjaga kesabaran dan ketenangan hati.
  • Memperbanyak doa dan dzikir.

Persiapan Spiritual:

  • Memperbaiki kualitas ibadah sehari-hari.
  • Memperbanyak membaca Al-Qur'an dan memahami maknanya.
  • Memperbanyak sedekah dan amal kebaikan.
  • Memohon ampunan atas dosa-dosa yang telah dilakukan.

Persiapan Finansial:

  • Menabung secara teratur untuk biaya haji dan umrah.
  • Mempersiapkan dana cadangan untuk keperluan tak terduga.
  • Mengelola keuangan dengan bijak.
  • Membayar zakat sebelum berangkat haji atau umrah.

 

Menjaga Kekhusyukan Ibadah di Tanah Suci

Tanah suci adalah tempat yang penuh berkah dan keutamaan. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kekhusyukan ibadah selama berada di sana. Berikut adalah beberapa tips untuk menjaga kekhusyukan ibadah di tanah suci:

  • Fokus pada Ibadah: Hindari hal-hal yang dapat mengganggu konsentrasi ibadah, seperti bergosip, berdebat, atau terlalu banyak bermain media sosial.
  • Menjaga Lisan dan Perbuatan: Berbicara yang baik dan sopan, serta menghindari perbuatan yang sia-sia atau maksiat.
  • Memperbanyak Dzikir dan Doa: Manfaatkan waktu sebaik mungkin untuk berdzikir dan berdoa kepada Allah SWT.
  • Menghormati Tempat Suci: Menjaga kebersihan dan ketertiban di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
  • Membantu Sesama Jamaah: Menawarkan bantuan kepada jamaah lain yang membutuhkan.
  • Menjaga Kesehatan: Menjaga kesehatan agar dapat melaksanakan ibadah dengan optimal.

 

Hikmah dan Pelajaran dari Ibadah Haji dan Umrah

Ibadah haji dan umrah bukan hanya sekadar perjalanan fisik ke tanah suci, tetapi juga perjalanan spiritual yang mendalam. Ada banyak hikmah dan pelajaran yang dapat dipetik dari ibadah ini, di antaranya:

  • Meningkatkan Keimanan dan Ketakwaan: Ibadah haji dan umrah dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
  • Menghapus Dosa-Dosa: Haji yang mabrur (diterima) dapat menghapus dosa-dosa yang telah lalu.
  • Mempererat Ukhuwah Islamiyah: Ibadah haji dan umrah mempertemukan umat Islam dari seluruh dunia, sehingga dapat mempererat ukhuwah Islamiyah.
  • Mengingatkan akan Kematian: Ibadah haji dan umrah mengingatkan kita akan kematian dan pentingnya mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat.
  • Menumbuhkan Rasa Syukur: Ibadah haji dan umrah menumbuhkan rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan Allah SWT.
  • Meningkatkan Kesabaran dan Keikhlasan: Ibadah haji dan umrah melatih kesabaran dan keikhlasan dalam menghadapi berbagai cobaan.

 

Kesimpulan

Menggabungkan haji dan umrah dalam satu perjalanan adalah hal yang diperbolehkan dalam Islam, dengan tiga cara pelaksanaan yang berbeda: qiran, tamattu', dan ifrad. Setiap cara memiliki hukum, tata cara, dan keutamaan masing-masing. Pilihan cara pelaksanaan haji tergantung pada kemampuan dan preferensi masing-masing jamaah. Persiapan yang matang dan kekhusyukan ibadah sangat penting untuk mendapatkan haji yang mabrur dan umrah yang maqbul. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang ingin melaksanakan ibadah haji dan umrah. Wallahu a'lam bish-shawab.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny tebe
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik