Menembus Pedalaman Mengajar,Bertualang

MI
07/11/2016 09:57
Menembus Pedalaman Mengajar,Bertualang
(MI/Haryo Prasetyo)

LIMA puluh sembilan tahun sejak didirikan, SD GMIT Boti nyaris tidak pernah dikunjungi pejabat dinas pendidikan berwenang. Letaknya yang terpencil di pedalaman Pulau Timor, Nusa Tenggara Timur (NTT), membuat SD itu sulit dijangkau siapa pun.

Untuk mencapai sekolah yang terletak di Desa Boti, Kecamatan Kie, Kabupaten Timor Tengah Selatan itu harus ditempuh dengan perjalanan darat sekitar 200 km selama hampir 5 jam dari Ibu Kota NTT, Kupang.

Satu setengah jam di antaranya merupakan perjalanan penuh petualangan membonceng sepeda motor, melintasi jalan terjal, setapak, menuruni lembah, jurang, dan mendaki pegunungan tertinggi di kawasan itu. Karena itu, saat kelompok relawan yang menamakan diri 1.000 Guru menyambangi SD GMIT Boti, para guru dan murid sekolah itu menyambut dengan riang dan ketulusan luar biasa.

"Terima kasih kepada 1.000 Guru yang telah mengunjungi sekolah ini dan melakukan kegiatan sosial. Sejak didirikan pada 1 Agustus 1957, belum pernah ada kunjungan dan kegiatan seperti yang dilakukan oleh 1.000 Guru di sini," ungkap Kepala SD GMIT Boti Michael Selan, saat dikunjungi 1.000 Guru, beberapa waktu lalu.

SD GMIT Boti merupakan salah satu dari 10 SD di pedalaman NTT yang menjadi lokasi kegiatan sosial bertajuk Smart Project. Didukung PT Past Food Indonesia Tbk, perusahaan pemegang merek Kentucky Fried Chicken (KFC), 1.000 Guru menggelar kegiatan mengajar dan memberikan nutrisi tambahan kepada anak-anak.

Menurut pendiri 1.000 Guru, Jemi Ngadiono, melalui Smart Project, murid-murid dari 10 sekolah di pedalaman NTT diberikan pelajaran tambahan berupa pengetahuan umum dan berbagai ketrampilan.

Dalam setiap kelas, relawan 1.000 Guru yang berasal dari berbagai profesi secara bergantian mengajak murid berdiskusi, bermain, menggambar, dan mewarnai.

Selain mengajar, Smart Center Project 1.000 Guru juga memberikan bantuan makanan dan minuman untuk sarapan pagi, empat hari dalam sepekan selama 6 bulan dalam rangka peningkatan gizi anak-anak di wilayah tersebut.

Akibat jarak rumah yang jauh dari sekolah, anak-anak di Kofi, Boti, dan pedalaman NTT umumnya, tidak terbiasa sarapan sebelum berangkat sekolah. Pemberian nutrisi tambahan diharapkan dapat membentuk kebiasaan sarapan yang menunjang dan mengoptimalkan kegiatan belajar.

Adrianie Atty, salah seorang relawan 1.000 Guru di NTT menuturkan kegiatan itu memberinya banyak suka duka. Mahasiswi Fakultas Hukum semester terakhir Universitas Nusa Cendana, Kupang itu, pernah tersesat saat menuju SD Boti di tengah malam.

Menurut General Manager Marketing PT Past Food Indonesia Tbk Hendra Yuniarto, pihaknya mendukung penuh program Smart Project 1.000 Guru. Hal itu sebagai kontribusi dan tanggung jawab sosial KFC di bidang pendidikan, khususnya di pedalaman. Sebagai pengembangan, ke depan KFC akan menyertakan lebih banyak lagi sekolah di pedalaman NTT melalui program yang sama.(Haryo Prasetyo Dwiatmoko/H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya