Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Surat Al-Kafirun: Asbabun Nuzul, Pesan, Keutamaan, dan Tulisannya

Wisnu Arto Subari
03/1/2025 09:46
Surat Al-Kafirun: Asbabun Nuzul, Pesan, Keutamaan, dan Tulisannya
Ilustrasi.(Freepik)

SURAT Al-Kafirun merupakan surat ke-109 dalam Al-Qur'an, tepatnya di bagian akhir pada juz amma atau juz 30. Surat yang terdiri dari enam ayat ini termasuk golongan Surat Makiyah. Tempatnya berada setelah Surat Al-Kautsar dan sebelum Surat An-Nashr.

Ia dinamakan Surat Al-Kafirun karena merujuk pada lafaz al-kafirun (orang-orang kafir) yang terdapat pada ayat pertama dari surat ini. Nama surat ini Al-Kafirun karena surat ini memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk berbicara kepada orang-orang kafir bahwa beliau takkan menyembah berhala yang mereka sembah.

Selain itu, surat ini juga memiliki nama Surat Al-Ibadah. Soalnya, surat ini memproklamasikan ibadah hanya kepada Allah dan takkan beribadah kepada berhala yang disembah orang kafir. 

Nama lain Surat Al-Kafirun yaitu Surat Ad-Din sebagaimana ayat terakhir. Nama lainnya lagi ialah Surat Al-Munabadzah dan Muqasyqasyah. Dinamakan Muqasyqasyah atau Muqasyqisyah (penyembuh) karena kandungannya menyembuhkan dan menghilangkan penyakit syirik.

Berikut penjelasan tentang asbabun nuzul, pesan, keutamaan, dan tulisan Surat Al-Kafirun. Semangat mengaji.

Asbabun nuzul Surat Al-Kafirun

Ibnu Katsir menjelaskan asbabun nuzul Surat Al-Kafirun dalam tafsirnya. Saat itu orang-orang kafir Quraisy pernah mengajak Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk menyembah berhala-berhala mereka selama satu tahun, lalu mereka akan menyembah Allah selama satu tahun. Karenanya, Allah subhanahu wa ta'ala menurunkan surat ini.

Ibnu Ishaq meriwayatkan dari Ibnu Abbas terkait asbabun nuzul Surat Al-Kafirun. Walid bin Mughirah, Ash bin Wail, Aswad bin Abdul Muthalib, dan Umayyah bin Khalaf menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. 

Mereka mengatakan, "Wahai Muhammad, marilah kami menyembah Tuhan yang kamu sembah dan kamu menyembah Tuhan yang kami sembah. Kita bersama-sama ikut serta dalam perkara ini. Jika ternyata agamamu lebih baik dari agama kami, kami telah ikut serta dan mengambil keuntungan kami dalam agamamu. Jika ternyata agama kami lebih baik dari agamamu, kamu telah ikut serta dan mengambil keuntunganmu dalam agama kami."

Allah pun menurunkan Surat Al-Kafirun sebagai jawaban tegas bahwa Rasulullah berlepas diri dari agama mereka.  

Sayyid Qutb dalam Tafsir Fi Zilalil Quran menjelaskan bangsa Arab tidak mengingkari ada Allah. Akan tetapi, mereka tidak mengerti hakikat-Nya sehingga mempersekutukan-Nya. 

Karena itu, mereka beribadah kepada berhala yang mereka buat untuk menggambarkan orang saleh atau malaikat yang menjadi perantara mendekatkan diri kepada Allah. Mereka juga menganggap malaikat ialah anak perempuan Allah.

Mereka merasa heran ketika Rasulullah mendakwahkan tauhid, untuk beribadah hanya kepada Allah. Makanya, mereka menentang dakwah itu dengan berbagai cara. 

Setelah gagal menghentikan Rasulullah dengan menyakiti fisik, mereka menawarkan harta dan jabatan. Ketika upaya itu juga gagal, mereka mengambil jalan kompromi. Mereka menawarkan kerja sama dengan bersama-sama menyembah Tuhan mereka selama satu tahun, lalu tahun berikutnya menyembah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah menurunkan Surat Al-Kafirun sebagai jawabannya.

Baca juga: 37 Surat dalam Juz Amma dengan Bahasa Arab, Latin, dan Terjemahan

Pesan utama Surat Al-Kafirun

1. Allah memerintahkan umat Islam untuk tegas dalam hal peribadatan.

2. Umat Islam dilarang mencampur peribadatan Islam dengan peribadatan yang lain.

3. Namun, Allah memerintahkan umat Islam agar ada kebebasan beragama dan menjalankan ibadah masing-masing.

Baca juga : Urutan 30 Surat Juz Amma Lengkap Arab, Latin, dan Arti

Keutamaan Surat Al-Kafirun

Berikut manfaat dan khasiat Surat Al-Kafirun.

1. Surat Al-Kafirun termasuk Al-Mufashshal. 

Al-Mufashshal atau surat pendek diberikan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai tambahan. Dengannya, beliau memiliki keutamaan dibandingkan dengan nabi-nabi pendahulunya.

Baca juga: Hafalkan 37 Surat Pendek Juz Amma Juz 30

2. Dibaca pada salat sunah fajar dan salat magrib.

Aisyah berakta, "Rasulullah senantiasa mengerjakan salat dua rakaat sebelum fajar. Nabi bersabda, 'Dua surat yang paling baik ialah ini.' Nabi senantiasa membacanya dalam dua rakaat salat sunah fajar. Dua surat itu alah Surat Al-Ikhlas dan Surat Al-Kafirun." (HR Ahmad, VI, halaman 239).

3. Dibaca pada salat tawaf.

Jabir meriwayatkan bahwa Rasulullah pernah tawaf mengelilingi Kakbah. Lalu Nabi berlari-lari kecil dari Hajar Aswad sebanyak tiga putaran, lalu salat dua rakaat. Di dalam salat itu, Nabi membaca Surat Al-Kafirun dan Al-Ikhlas. (HR Muslim, VIII, halaman 17, 176, 194, 195).

4. Hamba yang mengenal Tuhan.

Jabir bin Abdillah meriwayatkan bahwa seorang laki-laki berdiri untuk mengerjakan salat sunah fajar sebanyak dua rakaat. Pada rakaat pertama, ia membaca Surat Al-Kafirun hingga selesai. Nabi pun bersabda, "Ia seorang hamba yang mengenal Rabbnya." 

Kemudian pada rakaat kedua, ia membaca Al-Ikhlas. Nabi bersabda, "Ia seorang hamba yang beriman kepada Rabbnya." (HR Al-Baihaqi).

5. Seperti membaca seperempat Al-Qur'an.

Abi Abdullah berkata, "Sesungguhnya ayahku berkata, 'Surat Al-Ikhlas sepadan dengan sepertiga Al-Qur'an dan Surat Al-Kafirun sepadan dengan seperempat Al-Qur'an.'" (Ak-Kafi, Juz 2, halaman 454).

6. Dilindungi dari dosa syirik.

Abi Abdullah berkata, "Barangsiapa yang ketika hendak berbaring di tempat tidurnya, ia membaca Surat Al-Kafirun dan Al-Ikhlas, Allah mencatat untuknya terbebas dari perbuatan syirik." (Al-Kafi, Juz 2, halaman 458).

7. Dijauhkan dari godaan setan, diselamatkan dari ketakutan di hari kiamat, dan segala hajatnya akan dikabulkan oleh Allah SWT.

Dok bersamadakwah.net. 

Surat Al-Kafirun

Berikut tulisan Surat Al-Kafirun. Sebaiknya kita dapat menulis Surat Al-Kafirun dengan benar dan membacanya sesuai tajwid. 

Bahasa Arab

قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ . لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ . وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ . وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَا عَبَدْتُمْ . وَلَا أَنْتُمْعَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ . لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ

Bahasa Latin

Qul yaa ayyuhal kaafiruun, laa a'budu maa ta'buduun. Walaa antum 'aabiduuna maa a'bud. Wa laa ana 'aabidum maa 'abattum. Wa laa antum 'aabiduuna maa a'bud. Lakum diinukum waliyadiin.

Terjemahan

Katakanlah, "Hai orang-orang kafir, aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. Untukmu agamamu dan untukku agamaku." 

Demikianlah tulisan Surat Al-Kafirun lengkap dengan penjelasan asbabun nuzul, pesan inti, dan keutamaannya. Semoga bermanfaat. Wallahu a'lam. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya