Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

12 Bahaya Sering Makan Jeroan

Reynaldi Andrian Pamungkas
02/1/2025 20:03
12 Bahaya Sering Makan Jeroan
Berikut Bahaya Sering Makan Jeroan(Freepik)

JEROAN adalah istilah organ dalam tubuh hewan, seperti hati, ginjal, jantung, paru-paru, limpa, usus, dan lainnya.

Jeroan biasanya dianggap sebagai bagian tubuh hewan yang kaya akan gizi, terutama protein, vitamin, dan mineral.

Di beberapa negara, jeroan sering dijadikan bahan makanan, terutama dalam masakan tradisional atau hidangan tertentu.

Makan jeroan memang bisa memberikan manfaat, seperti kandungan protein tinggi dan berbagai vitamin serta mineral.

Namun, jika dikonsumsi terlalu sering, ada beberapa bahaya yang perlu diperhatikan, terutama jika tidak disertai dengan pola makan yang seimbang.

Berikut 12 Bahaya Sering Makan Jeroan

1. Kolesterol Tinggi 

Jeroan seperti hati dan ginjal mengandung kolesterol yang sangat tinggi. Konsumsi berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah, yang berisiko menyebabkan penyakit jantung dan stroke.

2. Tinggi Purin 

Jeroan kaya akan purin, yang dapat diubah menjadi asam urat dalam tubuh. Ini berisiko menyebabkan gout atau radang sendi (arthritis gout).

3. Mengganggu Fungsi Ginjal 

Jeroan, terutama ginjal, bisa mengandung racun dan produk sampingan metabolisme yang seharusnya disaring oleh ginjal. Konsumsi berlebihan dapat memberi beban ekstra pada ginjal, memperburuk fungsi ginjal pada individu yang sudah memiliki masalah ginjal.

4. Kandungan Zat Logam Berat 

Beberapa jenis jeroan, terutama hati, dapat mengandung logam berat seperti timbal dan merkuri, yang bisa terakumulasi dalam tubuh dan berbahaya bagi kesehatan jika dikonsumsi dalam jumlah besar dalam jangka panjang.

5. Masalah Pencernaan 

Jeroan memiliki tekstur yang lebih padat dan kaya lemak, yang bisa sulit dicerna bagi sebagian orang. Mengonsumsinya terlalu sering bisa menyebabkan gangguan pencernaan, seperti perut kembung, mulas, atau diare.

6. Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung 

Karena kandungan lemak jenuh dan kolesterol dalam jeroan, konsumsi berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan penyumbatan pembuluh darah (aterosklerosis).

7. Dampak pada Kesehatan Hati 

Konsumsi jeroan yang terlalu banyak, terutama hati, bisa memberikan dampak negatif pada kesehatan hati itu sendiri. Hati adalah organ yang menyaring racun, dan mengonsumsi terlalu banyak hati bisa menyebabkan penumpukan racun dalam tubuh.

8. Mengandung Banyak Vitamin A 

Hati, khususnya hati sapi, mengandung vitamin A dalam jumlah tinggi. Meskipun vitamin A sangat penting bagi tubuh, konsumsi berlebihan bisa menyebabkan keracunan vitamin A, yang dapat mempengaruhi kesehatan tulang, hati, dan bahkan menyebabkan masalah penglihatan.

9. Berisiko Bagi Penderita Diabetes 

Jeroan mengandung banyak lemak jenuh, yang bisa menyebabkan resistensi insulin. Ini dapat meningkatkan kadar gula darah, yang berisiko bagi penderita diabetes.

10. Meningkatkan Risiko Kanker 

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa makanan yang tinggi lemak dan kolesterol dapat meningkatkan risiko berkembangnya beberapa jenis kanker, termasuk kanker kolorektal dan payudara.

11. Kandungan Sodium yang Tinggi 

Beberapa jenis jeroan, terutama yang diproses (seperti hati kalengan atau jeroan yang diawetkan), bisa mengandung kadar garam atau sodium yang tinggi. Hal ini bisa meningkatkan risiko tekanan darah tinggi (hipertensi).

12. Keseimbangan Gizi Terganggu 

Jika Anda terlalu sering makan jeroan, itu bisa menggantikan makanan lain yang lebih bergizi seperti sayuran, biji-bijian, atau buah-buahan. Ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan gizi dan kekurangan serat, vitamin, dan mineral lain yang dibutuhkan tubuh.

Jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu, seperti kolesterol tinggi atau penyakit jantung, konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi jeroan secara rutin. (Z-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Reynaldi
Berita Lainnya