Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
LEMBAGA Layanan Pendidikan Tinggi (L2Dikti) Wilayah 3 Jakarta mengukir sejarah baru diplomasi pendidikan lewat kolaborasi komprehensif dengan mitra akademik di Korea Selatan.
Itu ditandai dengan Indonesia-Korea Academic Collaboration Initiative yakni sebuah inisiasi yang menghadirkan terobosan signifikan dalam pengembangan pendidikan tinggi bilateral antara Indonesia dan Korea Selatan pada saat ini dan ke depan.
Dipimpin langsung Ketua L2Dikti Wilayah 3 Jakarta Prof Toni Toharudin, inisiasi tersebut menandakan komitmen kuat untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia melalui kerja sama internasional.
Perwakilan Universitas Nasional (Unas) sekaligus Dekan Fisip Unas Erna Ermawati Chotim mengatakan inisiasi kerja sama Indonesia-Korea Selatan diikuti 8 perguruan tinggi swasta di L2Dikti Wilayah 3 Jakarta.
Mereka adalah Unas, Universitas Bhayangkara, Universitas Gunadarma, Universitas Siber Asia, Universitas Respati Indonesia, Stikes Abdi Nusantara, Universitas Multi Media Nusantara, dan Universitas BSI. Erna melanjutkan kegiatan kolaborasi L2Dikti Wilayah 3 Jakarta ini menggandeng mitra akademik Korea Selatan yaitu Dan Kook University dan Pukyong National University.
Inisiasi kolaborasi itu secara konkret diisi konferensi internasional dan juga diskusi pertukaran gagasan akademik untuk menggali potensi kolaborasi ke depan dengan masing-masing universitas.
Potensi kolaborasi ke depan termasuk diskusi mendalam mengenai masa depan pendidikan tinggi di kedua negara dan identifikasi peluang kerja sama multilateral.
Pada puncak acara inisiasi, dilakukan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) antara Dan Kook University dan Pukyong National University asal Korea Selatan dengan semua delegasi perguruan tinggi Indonesia.
Mengenai peluang kesepakatan potensial yang bisa dilakukan antara lain pertukaran mahasiswa/dosen, program double/joint degree, kolaborasi riset bersama, fasilitasi praktik, dan magang internasional.
Menurut Erna, Unas mengambil kesempatan strategis itu untuk melakukan benchmarking International Quality Assurance System. Kegiatan ini dihadiri oleh Dr Muhani selaku Kepala Badan Penjaminan Mutu (BPM) dan Mia Handini dengan fokus pada penguatan informasi terkait akreditasi dan reputasi Internasional.
"Kerja sama itu diharapkan mendukung program unggulan International Cross-Border Peer Review Initiative, serta Aplikasi Penjaminan Mutu berbasis AI," pungkas Erna.
Ketua L2Dikti Wilayah 3 Jakarta Toni Toharudin menegaskan kolaborasi ini bukan hanya pertukaran formal, melainkan juga upaya sistematis untuk meningkatkan daya saing pendidikan tinggi Indonesia di kancah internasional.
"Indonesia melihat Korea Selatan ini sebagai mitra strategis dalam mentransformasi ekosistem pendidikan yang amat menjanjikan," katanya.
Dia berharap inisiasi ini dapat meningkatkan mutu sumber daya manusia, memperluas akses pendidikan internasional, mendorong inovasi dan riset kolaboratif serta memperkuat diplomasi pendidikan bilateral.
"Meski penuh potensi, kerja sama ini tidak lepas dari tantangan berupa perbedaan sistem pendidikan dan harmonisasi kurikulum kedua negara. Namun, komitmen kedua belah pihak untuk terus mengembangkan kerja sama menjadi kunci keberhasilan inisiasi ini," tutup Toni. (H-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved