Headline

Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.

Menepis Citra Negatif Reggae

(Rio/M-3)
13/10/2016 07:22
Menepis Citra Negatif Reggae
(DOK RAS MUHAMAD)

KINI dalam berbagai kesempatan pulang dan tinggal di Indonesia, Ras Muhamad punya misi besar. Ia tidak hanya ingin terus membesarkan musik reggae, tetapi juga menepis citra negatif. Ras melihat hingga kini di Tanah Air masih banyak masyarakat yang mengaitkan musik reggae dan rastafari dengan narkoba. Banyak pula yang menganggap musik reggae hanya sebatas musik pantai dengan panorama pohon kelapa dan musik yang tidak terlalu memikirkan masa depan.

"Citra negatif yang menempel lekat pada musik dan musisi reggae itu pun berdampak sama terhadap para penggemar musik reggae sendiri yang sudah dicap dan dikonotasikan dengan narkoba dan kriminalitas," ungkap pria meraih penghargaan Karya Produksi Terbaik Reggae/Ska/Dubdi Anugerah Musik Indonesia (AMI) 2013 ini.

Hal itu, menurut Ras ialah kesalahpahaman besar. Pasalnya, filosofi reggae memiliki ajaran moral, semangat perjuangan, kehidupan, dan kesederhanaan. Begitu juga dengan paham rastafari yang sangat menjunjung tinggi kebersihan, kerapian, dan religiositas. Untuk memahami ideologi itu dan juga untuk menghasilkan karya-karya positif, Ras pun banyak belajar dari pemikiran tokoh-tokoh dunia seperti tokoh Ethiopia, Haile Selassie yang punya pemikiran progresif dan mempromosikan multilateralisme.

Tak jarang Ras juga mengawinkan ideologi dari ajaran rastafari dengan ajaran para pemimpin bangsa seperti Bung Karno yang sama-sama punya prinsip antiperbudakan. "Saya sebagai seorang Duta Reggae di Indonesia cukup aktif memberi edukasi kepada audiensi dan fanbase saya. Apalagi, menunjukkan bahwa reggae bukan musik underground, dan di luar negeri sangat menggila dengan inovasi yang baru-baru," jelasnya.

Tidak hanya masyarakat, Ras juga menaruh harapan besar pada musisi reggae dalam negeri untuk berpikiran maju. Saat ini, menurutnya, masih banyak intrik dan polemik yang mendera komunitas musik tersebut. Polemik ini yang kerap menyebabkan kendala dalam berkarya.

"Lucu, karena banyak di Indonesia mengatakan musik reggae itu musik pembebasan dan juga musik pemberontak. Namun, banyak dari musisi reggae Indonesia selalu berharap agar masyarakat awam menerima karya-karyanya, bagi saya attitude ini sangat kontradiktif dengan spirit reggae," keluh Ras yang album Salam miliknya menduduki peringkat ke-1 Reggae-vibes (Belanda) pada September.

Sebab itu pula, Ras mengaku dalam tiga tahun terakhir meminimalkan edukasi reggae via media sosial dan fokus ke karya pribadi. Keengganan larut dalam polemik pula yang mendorong Ras hijrah ke Jamaika di awal tahun ini. "Saya cukup frustrasi dengan intrik polemik yang ada saat ini. Maka itu, saya memutuskan untuk belajar ulang di Kingston Jamaika agar saya terbakar dengan inspirasi lagi," tegasnya.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya