6 Amalan yang Dianjurkan untuk Dilakukan saat Maulid Nabi

SETIAP tahun, umat Islam di seluruh dunia merayakan Maulid Nabi, hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, pada 12 Rabiul Awal. 

Di berbagai belahan dunia, tradisi ini menjadi momen penuh kebahagiaan, sebagai tanda cinta dan penghormatan kepada Rasulullah SAW.

Namun, lebih dari sekadar seremonial, Maulid Nabi juga menjadi pengingat bagi kita untuk memperdalam makna hidup, meneladani akhlak mulia, dan menghidupkan amalan-amalan yang mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Baca juga : Unik Banget! Inilah 10 Tradisi Perayaan Maulid Nabi di Berbagai Daerah Indonesia

Lalu, apa saja amalan-amalan yang bisa kita lakukan saat memperingati Maulid Nabi? Berikut beberapa amalan yang tidak hanya memperkaya jiwa tetapi juga memperkuat kecintaan kita kepada Rasulullah SAW.

1. Bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW

Salah satu amalan yang sangat dianjurkan saat Maulid Nabi adalah memperbanyak shalawat kepada Rasulullah SAW.

Dengan bershalawat, kita tidak hanya mengingat kemuliaan beliau tetapi juga mengundang keberkahan dalam hidup.

Baca juga : 5 Makna dan Tujuan Peringatan Maulid Nabi Muhammad bagi Umat Islam

Shalawat merupakan ungkapan cinta dan penghormatan yang diabadikan oleh Allah SWT dalam firman-Nya:

اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا 

Yang artinya: "Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya." (QS. Al-Ahzab: 56)

Shalawat bisa dilakukan kapan saja, namun pada momen Maulid Nabi, kita dianjurkan untuk memperbanyak bacaan ini.

Baca juga : Kapan Maulid Nabi 2024 Diperingati? Berikut Penjelasanya

Banyak ulama yang percaya bahwa memperbanyak shalawat akan mempercepat terkabulnya doa, menenangkan hati, serta mendapatkan syafaat Nabi kelak di hari akhir.

2. Membaca dan Mengkaji Sirah Nabi

Maulid Nabi adalah waktu yang tepat untuk mengenal lebih dekat kehidupan dan perjuangan Nabi Muhammad SAW.

Salah satu amalan yang sangat dianjurkan adalah membaca atau mendengarkan kisah hidup beliau, dikenal sebagai Sirah Nabawiyah.

Baca juga : 19 Amalan Sunnah yang Dianjurkan Dilakukan pada Hari 1 Muharram

Dengan memahami perjalanan hidup Nabi, dari masa kecil hingga wafat, kita bisa meneladani sifat-sifat utama beliau: sabar, pemaaf, bijaksana, dan penuh kasih sayang.

Di Indonesia, banyak pengajian atau majelis taklim yang diadakan untuk mengkaji Sirah Nabawiyah pada saat Maulid Nabi. Ini adalah kesempatan emas untuk merefleksikan ajaran-ajaran Rasulullah dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

3. Berbagi dengan Sesama

Tidak ada perayaan yang lebih bermakna selain dengan berbagi kepada sesama.

Maulid Nabi adalah momen yang tepat untuk menyalurkan sedekah, baik kepada fakir miskin, anak yatim, ataupun orang-orang yang membutuhkan. Rasulullah SAW sendiri sangat menekankan pentingnya bersedekah, sebagaimana dalam hadisnya:

"Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya." (HR. Ahmad)

Melalui sedekah, kita meneladani kedermawanan Nabi Muhammad SAW, yang selalu peduli terhadap kaum lemah dan kurang mampu. Kegiatan berbagi ini bisa dilakukan dalam bentuk pembagian makanan, pakaian, atau bantuan finansial.

4. Mengadakan Majelis Dzikir dan Pengajian

Mengisi Maulid Nabi dengan dzikir adalah cara lain untuk menyucikan hati dan memperbanyak ibadah. Dalam suasana penuh khidmat, majelis dzikir diadakan untuk mengingat Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW, sekaligus sebagai sarana untuk memperdalam keimanan.

Selain dzikir, pengajian tentang akhlak Nabi, kebaikan beliau, serta pesan-pesan dakwah yang beliau sampaikan juga menjadi salah satu amalan yang banyak dilakukan saat Maulid. Menghadiri pengajian tidak hanya menambah ilmu, tetapi juga menjadi ladang pahala.

5. Menunjukkan Rasa Syukur dan Kebahagiaan

Maulid Nabi adalah hari yang penuh berkah, dan kebahagiaan kita dalam memperingatinya juga menjadi bentuk ibadah.

Nabi Muhammad SAW adalah rahmat bagi alam semesta, dan merayakan kelahirannya adalah tanda syukur kita kepada Allah SWT. Seperti yang difirmankan dalam Al-Qur’an:

قُلْ بِفَضْلِ اللّهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَلِكَ فَلْيَفْرَحُواْ هُوَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُونَ

Yang artinya: "Katakanlah: 'Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan.'" (QS. Yunus: 58)

Kebahagiaan ini bisa diwujudkan dengan cara-cara sederhana, seperti berkumpul bersama keluarga, meningkatkan silaturahim, dan mengajak anak-anak untuk mengenal lebih dekat sosok Nabi Muhammad SAW.

Dalam suasana penuh syukur, kita juga bisa memperdalam rasa cinta kepada beliau.

6. Mengikuti Sunnah Nabi

Maulid Nabi bukan hanya peringatan seremonial, tetapi juga pengingat untuk menghidupkan sunnah-sunnah Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari.

Mengikuti sunnah beliau, baik dalam hal ibadah, muamalah, hingga akhlak sehari-hari, merupakan bentuk cinta sejati kepada Rasulullah.

Beberapa sunnah yang bisa kita amalkan di antaranya adalah memperbanyak shalat sunnah, membaca Al-Qur’an, menjaga lisan, berbuat baik kepada orang tua, serta selalu berusaha berlaku jujur dan adil dalam setiap kesempatan.

Maulid Nabi bukan hanya sekadar perayaan kelahiran, tetapi momentum spiritual untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan mengenal lebih dekat sosok teladan umat manusia, Nabi Muhammad SAW.

Dengan mengamalkan shalawat, membaca sirah, bersedekah, mengikuti sunnah, dan mengisi hari-hari Maulid dengan ibadah, kita tidak hanya memperingati hari lahir beliau, tetapi juga memaknai hidup dalam cahaya rahmat dan kebajikan. (Z-10)