Indonesia - Afrika Sepakati Kerja Sama Penanganan Wabah Mpox

PENCEGAHAN penyakit menular Monkeypox (Mpox) atau cacar monyet yang telah ditetapkan sebagai darurat kesehatan dunia, menjadi pembahasan utama dalam forum Parlemen Republik Indonesia dan parlemen di negara-negara kawasan Afrika. Hasil forum tersebut akhirnya menyepakati untuk memerangi penyebaran penyakit Mpox.

Ketua DPR RI Puan Maharani menjelaskan pemerintah Indonesia sudah melakukan sejumlah upaya mitigasi untuk mengantisipasi penyebaran penyakit Mpox. Di antaranya dengan meningkatkan surveliens dan pemeriksaan serta deteksi dini di setiap pintu kedatangan internasional.

“Parlemen dapat berperan mengatasi berbagai isu global dan regional termasuk isu kesehatan seperti yang menjadi isu sekarang yaitu penyebaran Mpox,” kata Puan Maharani dalam keterangan resminya pada Senin (2/9).

Baca juga : Jokowi: Jutaan Orang di Negara Berkembang Terdampak Masalah Global

Pemeriksaan kesehatan itu lanjut Puan, dilakukan melalui pemasangan alat deteksi suhu tubuh (thermal scanner) kepada para penumpang khususnya yang baru tiba dari penerbangan internasional, serta mengaktifkan kembali deklarasi mandiri pengisian formulir kesehatan melalui aplikasi Satu Sehat Kementerian Kesehatan.

Menurut Puan, hal ini merupakan upaya yang perlu dilakukan setiap negara mengingat wabah Mpox telah menyebar ke seluruh dunia. Diharapkan dengan adanya forum tersebut, perwakilan parlemen negara-negara di Afrika dan Indonesia dapat memiliki perspektif yang sama dan satu suara agar pemerintah masing-masing negara dapat melakukan langkah antisipasi dan mitigasi.

“Kami juga minta pemerintah untuk segera bekerja sama dengan negara lain, bukan Afrika dengan Indonesia saja. Tapi juga negara lain yang menjadi perlintasan dan dianggap bisa menyebarkan virus itu,” ucapnya.

Baca juga : Presiden Jokowi Buka Gelaran Indonesia-Africa Forum 2024

Sejak 20 Agustus 2022 hingga 15 Agustus 2022, Indonesia telah mencatat jumlah kumulatif kasus Mpox sebanyak 88 kasus yang tersebar di provinsi DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Timur, dan Kepulauan Riau.

Diketahui, wabah Mpox sebelumnya pernah ditetapkan sebagai Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 23 Juli 2022. Seiring berjalannya waktu dengan landainya kasus perkembangan kasus penyakit itu, WHO kemudian mencabut status PHEIC pada 11 Mei 2023.

Pada 14 Agustus 2024, WHO kembali menetapkan status PHEIC untuk Mpox karena temuan kasus baru dilaporkan dan terjadi peningkatan kasus di 16 negara termasuk di Republik Demokratik Kongo, negara yang terletak di benua Afrika bagian tengah pada Juni 2024. (Z-8)