Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
Istilah pigmentasi mungkin sudah tidak asing lagi terutama bagi para perempuan yang peduli terhadap kesehatan dan kecantikan kulit. Secara harfiah, pigmentasi erat kaitannya dengan proses penghitaman kulit yang salah satunya disebabkan sinar matahari. Selain itu, pigmentasi bisa terjadi karena polusi. Polusi yang dihasilkan berbagai polutan termasuk asap kendaraan bermotor akan semakin mempercepat terjadinya kerusakan pada kulit. Apalagi bagi orang yang tinggal di daerah urban dan perkotaan. "Saya menyebutnya pigmentasi kekinian. Artinya bukan semakin muda usia semakin rentan, melainkan kondisi lingkungan yang berubah harus ditanggapi berbeda, apalagi di Indonesia tingkat polutan sangat tinggi," kata dokter spesialisasi kulit Eddy Karta dalam jumpa pers Pond's White Beauty di Jakarta, Selasa (20/9). Dokter RS Cipto Mangunkusumo itu menjelaskan partikel-partikel polutan yang jumlahnya bisa mencapai 1,2 juta dengan ukuran 200 kali lebih kecil daripada pori-pori itu bisa masuk dan menetap di kulit hingga menimbulkan noda kehitaman.
Sebuah penelitian di Jerman menyebutkan bagian wajah yang paling sering terlihat ada noda hitam ialah dahi dan juga pipi. "Kalau kontak dengan polutan hanya sebentar, kerusakannya mungkin masih kecil. Tapi kalau terus-terusan, paparan sinar matahari ditambah partikel polutan bisa menyebabkan peradangan pada kulit," tukasnya.
Hanya 10 menit
Baru-baru ini The Pond's Instite melakukan survei yang menyebutkan perempuan Indonesia usia 18-25 tahun rata-rata menghabiskan 3,6 jam (216 menit) di luar ruangan setiap hari saat mereka bepergian. Padahal, berada di luar ruangan selama 10 menit saja bisa menyebabkan 10 masalah kulit. "Ternyata 10 menit saja kita ada di luar, terpapar sinar matahari dan polusi itu bisa bikin kulit kita rusak. Ini jadi tantangan buat kita," cetus Fiona Anjani Foebe, Head of Face Care of PT Unilever Indonesia. Ia membeberkan ada 10 masalah kulit tersebut, yakni jerawat, warna kulit tidak rata, noda akibat sinar matahari, penggelapan kulit, kulit kasar, kulit kusam, bintik hitam, kulit tidak bercahaya, kulit kering, dan noda gelap. Akan tetapi, ungkap Fiona, pada umumnya yang paling ditakutkan perempuan ialah penggelapan kulit (pigmentasi), kulit kusam, serta noda-noda akibat bekas jerawat. Apalagi kosmetik yang sering digunakan sebagai penutup juga tidak benar-benar menghilangkan masalah pada kulit. "Kalau bisa, hindari matahari pukul 12.00 sampai pukul 14.00 di saat matahari terik tepat mengenai kita. Selain itu, kita juga perlu proteksi kulit dari bahaya polusi tadi," tandasnya. (Mut/H-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved