Headline
Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.
Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.
Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.
RATIFIKASI Perjanjian Paris untuk Perubahan Iklim oleh Indonesia masih ditunggu Pemerintah Uni Eropa. Pasalnya, Kontribusi Nasional yang Diniatkan (NDC) dengan tujuan mengurangi 29% emisi dinilai merupakan keputusan ambisius.
"Kami masih tunggu ratifikasi dari Indonesia, sementara kalau di Uni Eropa, sudah ada tujuh negara meratifikasi," ucap Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Guerend dalam Pembukaan Pekan Diplomasi Iklim di Jakarta, kemarin. Uni Eropa, lanjut dia, berjanji membantu Indonesia dalam mencapai target tersebut. Menurutnya, Uni Eropa dapat membantu dalam bidang pengelolaan lahan dan hutan.
Perubahan Iklim, dinilai Uni Eropa sebagai salah satu tantangan keamanan global. Pasalnya, jika tidak ada keseriusan, dunia di masa mendatang akan terbebani oleh fenomena migrasi dan kerentanan di wilayah-wilayah yang berisiko tinggi terkena dampak dari kenaikan suhu dunia.
Sementara itu, Dubes Prancis untuk Indonesia Corinne Breuze menyatakan, sejauh ini sudah terdapat 28 negara yang meratifikasi Perjanjian Paris itu, termasuk dua emiten global dunia terbesar, Amerika Serikat dan Tiongkok. "Mereka sudah meratifikasi pada 3 September lalu," terang dia.
Sementara itu, Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar menyatakan draf ratifikasi Perjanjian Paris yang akan berbentuk undang-undang sudah masuk ke tangan Presiden. Dia beranggapan minggu ini draf tersebut akan masuk ke parlemen.
"Semoga minggu ini bisa masuk ke DPR, kami juga sudah sering berkomunikasi dengan Komisi IV dan VII, semoga cepat selesai ya," terangnya singkat. (Ric/H-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved