Headline

Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.

Berbenah Rumah sekaligus Benahi Mental

Abdillah M Marzuqi
11/9/2016 04:30
Berbenah Rumah  sekaligus Benahi Mental
()

BERBENAH gila-gilaan, tetapi tak lama berselang mendapati bahwa rumah atau ruang kerja telah kembali acak-acakan. Secara sederhana, berbenah bertujuan untuk memindahkan benda dari satu tempat ke tempat lain. Intinya ialah meletakkan barang pada tempat semestinya. Kedengarannya sederhana sekali. Bahkan, anak enam tahun juga bisa. Namun, nyatanya, kebanyakan orang tidak bisa berbenah. Tidak lama setelah beres-beres, ruangan yang telah mereka rapikan kembali acak-acakan. Mungkin masalah itu bukan hal yang baru. Hampir setiap mereka yang bertempat tinggal meng­alami problem itu. Tak peduli mereka yang indekos, rumah sendiri, ataupun kantor kerja. Jika masalah itu mengganggu, buku ini sangat layak untuk dibaca. Bagi para penghuni kamar sempit, buku ini akan sangat layak untuk dibaca. Buku ini berjudul The Life-Changing Magic of Tidying Up karangan Marie Kondo.

Dalam buku terbitan Bentang ini, Marie Kondo merangkum cara-cara berbenah yang menurutnya bisa mengubah hidup selamanya. Melalui metode Konmari, pengarang akan berbagi tentang metode berbenah yang bisa mengubah orang. Pendekatan yang dipakai bukanlah sebuah teknik belaka. Menurut pe­ngarang, penyebabnya bukan yang bersangkutan kurang lihai, melainkan ku­rangnya kesa­daran dan ke­tekunan untuk beres-beres. Dengan kata lain, akarnya ialah masalah mental. Buku ini terdiri atas lima bab yang tersusun secara apik dalam 206 halaman. Di bab pertama, penulis akan memulai dengan perta­nyaan dasar ‘Kenapa kita tidak bisa men­jaga kerapian rumah? (hlm 1). Pertanyaan itu lalu dijabarkannya dalam argumen yang tertuang dalam subbab berikutnya, seperti Anda tidak bisa berbenah jika tidak pernah mempelajari cara­nya (hlm 2), mending merapikan sekaligus daripada sedikit-sedikit (hlm 4), berbenah sedikit-sedikit tiap hari berarti berbenah tanpa henti (hlm 7), memulai berbenah berarti membuka lembaran hidup baru (hlm 12), dan piawai menyimpan sama saja dengan menimbun (hlm 14).

Pada bab kedua, penulis tidak langsung berbincang tentang detail yang harus dilakukan saat berbenah. Penulis pada bagian ini masih berkutat pada pendasaran tentang agar berbenah tidak percuma. Bab kedua mempunyai judul Membuang sampai Tuntas Terlebih Dahulu (hlm 25). Bab ini juga terbagi dalam beberapa subbab, di antaranya; mulailah dengan membuang semuanya sekaligus, tanpa ampun, dan sampai tuntas (hlm 260), jangan memulai dari barang kenang-kenangan kalau tidak mau gagal (hlm 37), dan jangan perkenankan keluarga Anda melihat (hlm 39).

Metode Konmari
Barulah pada bagian ketiga, penulis menjabarkan metode Konmari dengan judul Berbenah Berdasarkan Kategori Ajaibnya bukan Main (hlm 55). Dalam bagian ini, penulis akan membahas bagaimana cara berbenah berbagai macam objek, mulai pakaian, baju rumah, kaus kaki, buku, pakaian musiman, kertas, hingga pernak-pernik. Pada dasarnya, yang dibutuhkan ialah penggunaan laci secara maksimal serta kardus bekas untuk menampung benda-benda yang masih diperlukan. Mulailah dengan urutan sebagai berikut: mengorganisasi pakaian, koleksi buku, dokumen penting, baru kemudian komono (pernak-pernik) lain seperti perkakas dapur, dan produk kecantikan.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya