Selasa 02 Agustus 2016, 01:29 WIB

President University Berdayakan SD Tertinggal

Administrator | Humaniora
President University Berdayakan SD Tertinggal

Istimewa
President University Berdayakan SD Tertinggal

 

SEBAGAI bentuk perwujudan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang salah satunya pengabdian masyarakat, President University (PresUniv) membantu memberdayakan pembelajaran bagi sekolah dasar (SD) tertinggal di kawasan Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.

Program pemberdayaan itu diwujudkan dengan menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan SD 01 Desa Laban Sari di Cikarang Timur. Wakil Rektor bidang Akademik President Universuty Dr Josep Ginting mewakili pihak kampus yang menandatangani MoU tersebut.

Melalui keterangan tertulis yang diterima media, Senin (1/8), dalam kerja sama itu, pihak President University akan membantu pengajaran Bahasa Inggris di sekolah tersebut. Pasalnya, selama ini SD 01 tidak memiliki guru memadai dalam mengajar Bahasa Inggris dari kelas 1 hingga kelas 6.

Dalam kaitan ini, PresUniv melibatkan mahasiswa untuk membantu mengajar siswa SD dalam enam bulan sejak Juli hingga Desember 2016. Selain itu, pihak kampus juga memberikan bantuan 10 unit komputer kepada SD 01 dan SD 02 Laban Sari.

Salah satu pencetus ide mengajar Bahasa Inggris gratis di desa tertinggal ialah Dr Genoveva Claudia, yang juga dosen kewirausahaan di PresUniv.

Sebelumnya, Ibu Gen--panggilan akrab Genoveva--aktif menggiatkan kegiatan bisnis di kalangan mahasiswa serta mengajak mahasiswa menyumbang 10% keuntungan usaha untuk warga tidak mampu. Namun, pada saat itu, Ibu Gen dan mahasiswa yang telah ikut menyumbang untuk Desa Laban Sari merasa bahwa sumbangan berupa uang dan sembako itu hanya bersifat jangka pendek. Karena itu ,ia tergerak turut membantu Desa Laban Sari dalam hal pengajaran.

Desa Laban Sari merupakan salah satu desa tertinggal di Cikarang, bahkan tidak memiliki jaringan listrik. Ironisnya, desa ini terletak di salah satu kawasan industri terbesar di Indonesia. Banyak anak-anak Desa Laban Sari dalam mengerjakan pekerjaan rumah sekolah, khususnya di malam hari, hanya diterangi cahaya lilin. Selain itu, kondisi SD di desa ini juga memprihatinkan dan membutuhkan bantuan serta fasilitas.

Dosen PresUniv Jhanghiz Syahrivar menambahkan bahwa pada 2014, pihak kampus pernah mendatangkan pihak Global Peace Festival (GPF), salah satu organisasi nonpemerintah (NGO) asal Jepang, untuk turut membantu Desa Laban Sari.

Pihak GPF kemudian menyumbang beberapa lampu atau penerangan bertenaga matahari. Pihak universitas berharap agar Desa Laban Sari mendapat lebih banyak bantuan dan perhatian dari pemerintah dan perusahaan di sekitar. Selain itu, warga desa itu bisa diberdayakan dan dibekali dengan keterampilan sehingga ke depan desa tersebut juga bisa turut menyukseskan Cikarang yang sudah terkenal sebagai kawasan industri. (RO/OL-5)

Baca Juga

ANTARA/Muhammad Adimaja

Transformasi Manajemen SDM di Sektor Publik dan Tantangan Pascapandemi

👤Yusuf Darmawan, Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara FIA Universitas Indonesia 🕔Selasa 30 Mei 2023, 15:10 WIB
PANDEMI covid-19 telah menyebabkan pergeseran besar dalam cara kerja dan tuntutan terhadap para profesional sumber daya manusia untuk...
Ist

Plataran Ubud Hotel & Spa Gelar Acara 'Drops of Haven' untuk Para Travel Partner

👤Media Indonesia 🕔Selasa 30 Mei 2023, 14:38 WIB
“Drops of Haven” adalah sebuah malam apresiasi kepada seluruh travelpartner, media, event dan wedding organizer, yang...
UPH

UPH Lahirkan Lulusan dengan Kompetensi Industri 4.0

👤Andhika Prasetyo 🕔Selasa 30 Mei 2023, 13:48 WIB
Universitas Pelita Harapan (UPH) meluluskan 2.476 mahasiswa untuk program Doktor, Magister, Sarjana, Sarjana Terapan, dan...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya