Senin 01 Agustus 2016, 10:45 WIB

Peminat Ujian Masuk Perguruan Tinggi Tetap Tinggi

Iqbal Musyaffa | Humaniora
Peminat Ujian Masuk Perguruan Tinggi Tetap Tinggi

ANTARA/Ampelsa

 

JALUR ujian tulis yang digelar sejumlah perguruan tinggi negeri (PTN) melalui ujian masuk bersama perguruan tinggi (UMB PT) berakhir kemarin.

Tahun ini, secara kuantitas calon mahasiswa baru yang mengikuti UMB PT, terdapat peningkatan sekitar 2.000 orang dari tahun lalu. Kalau tahun lalu terdapat 33 ribu peserta calon mahasiswa, pada tahun ini meningkat menjadi 35 ribu calon mahasiswa yang ingin masuk PTN lewat jalur UMB PT.

"Dari 13 PTN yang ikut berpartisipasi, memberikan kesempatan kepada calon mahasiswa untuk memenuhi porsi sekitar 25%-30% dari kursi yang disediakan di tiap PTN," ungkap Ketua Pelaksana UMB PT Prof Sutjipto kepada Media Indonesia, di Jakarta, akhir pekan lalu.

Hal tersebut, jelas Sutjipto, menunjukkan minat calon mahasiswa masih dominan yang memilih PTN untuk melanjutkan pendidikan tinggi mereka, meskipun sebenarnya banyak PTS juga yang memiliki kualitas lebih baik daripada PTN.

"Tidak dapat dipukul rata bahwa PTN memiliki mutu lebih baik daripada PTS karena banyak juga PTN yang berakreditasi B dan C. Namun, tak bisa disangkal, masyarakat masih berharap anak mereka dapat masuk PTN lewat jalur UMB PT ini," lanjut Sutjipto.

Terbukti, dari calon mahasiswa yang ingin mendaftarkan anaknya melalui jalur UMB PT, kebanyakan memilih program studi yang memang selalu jadi pilihan favorit perguruan tinggi setiap tahun.

Dia memaparkan dari universitas yang berpartisipasi dalam UMB PT kali ini, seluruhnya dari PTN luar Jawa dan hanya Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Banten) yang dari Pulau Jawa, dengan kebanyakan mahasiswa memilih jurusan kedokteran.

"Banyak calon mahasiswa dari Pulau Jawa yang mendaftar kedokteran di PTN luar Jawa. Kemudian, jurusan di fakultas ekonomi dan teknik juga menjadi favorit calon mahasiswa yang mendaftar," tutur Sutjpto.

Senada dengan dia, pengamat pendidikan Darmaningtyas mengakui memang masyarakat masih menganggap PTN lebih baik daripada PTS meski banyak PTS yang kini bermutu.

"Orangtua biasanya memilih perguruan tinggi, pertama kali ialah PTN. Setelah dinyatakan tidak lulus, barulah mereka mendaftar di PTS. Dari sini kita bisa lihat, harapan masuk PTN selalu muncul di benak orang tua. UMB PT tentu jadi alternatif terakhir jalur ujian tulis sebelum jalur ujian mandiri di setiap PTN," terang Darmaningtyas.

Namun demikian, ia berharap agar di masa depan, UMB PT juga melibatkan PTN-PTN di Pulau Jawa. Hal ini perlu dilakukan untuk menyisir bangku kuliah PTN di Pulau Jawa yang masih tersisa pada dua jalur sebelumnya, yakni jalur nilai rapor atau seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) serta jalur ujian tulis serentak atau seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN).

Dengan begitu, bakal ada penyaringan calon mahasiswa yang berkualitas secara ketat di PTN-PTN. Di sisi lain, menghindarkan dugaan transaksi jual beli kursi kosong di PTN.

"Ini sekaligus bisa memberikan masukan yang bagus bagi PTN sehingga mahasiswa-mahasiswa yang mampu masuk PTN benar-benar punya kemampuan baik dari sisi akademis," pungkas Darmaningtyas.

Disederhanakan
Di kesempatan terpisah, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi M Nasir mengakui masih ada dikotomi pada masyarakat terkait dengan antara PTN dan PTS.

Masih tingginya calon mahasiswa yang mendaftar UMB PT agar bisa kuliah di PTN misalnya menjadi indikator persepsi masyarakat yang mengatakan PTN lebih bermutu dari PTS.

Akan tetapi, menurut Nasir, saat ini pihaknya tengah membenahi proses seleksi penerimaan mahasiswa baru di PTN saat ini. Seperti diketahui, kini ada tiga jalur masuk PTN, yakni seleksi nilai rapor yang dikenal

dengan jalur undangan/SNMPTN, jalur ujian tulis atau SBMPTN, dan jalur mandiri. "Nanti kami akan sederhanakan prosesnya. Ini masih wacana," ungkap Nasir.

Dia menjelaskan nantinya proses seleksi kemungkinan diterapkan seperti di universitas luar negeri, yakni menjadikan tes potensi akademik (TPA) sebagai dasar penilaian dalam perekrutan mahasiswa di PTN.

"Setelah mahasiswa baru masuk semuanya tahun ini, kami akan memanggil panitia seleksi mahasiswa di PTN untuk mengevaluasi sistem penerimaan mahasiswa baru tahun ini, apakah ada pembaruan atau tidak untuk tahun depan. Namun, yang pasti akan ada perbaikan proses seleksi," ungkapnya.

Selain itu, Nasir menambahkan, Kemenristek Dikti bakal mengkaji biaya kuliah pada perguruan tinggi, termasuk PTN yang saat ini relatif mahal bagi mahasiswa kurang mampu.

"Kami berharap dari kajian itu, mahasiswa yang masuk PTN benar-benar bisa mengakomodasi dari mereka yang kurang mampu," tutup Nasir.(S-4)

Baca Juga

Ist

Beri Apresiasi, Waroeng Steak Berangkatkan 16 Karyawan Umrah Gratis

👤Media Indonesia 🕔Jumat 02 Juni 2023, 09:15 WIB
Waroeng Steak & Shake telah memberangkatkan sebanyak 183 karyawannya untuk ibadah haji dan...
Medcom.id

Kementerian PPPA Sebut Kasus di Parigi Moutong Masuk Unsur Pemerkosaan

👤Despian Nurhidayat 🕔Jumat 02 Juni 2023, 08:55 WIB
Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak Kementerian PPPA Nahar menegaskan persetubuhan anak di bawah umur merupakan tindakan yang sama...
Freepik

Kebijakan Pemerintah Kendalikan Konsumsi Rokok Tidak Jelas

👤Despian Nurhidayat 🕔Jumat 02 Juni 2023, 08:20 WIB
YLKI menilai kebijakan pemerintah untuk mengendalikan konsumsi rokok tidak jelas dan semakin tidak akan...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya