Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
KEMENTERIAN Perhubungan (Kemenhub) telah melakukan sejumlah penyiapan penyelenggaraan Angkutan Lebaran Tahun 2023 sejak awal tahun ini. Hal ini dilakukan agar momen mudik Idul Fitri yang akan berlangsung mulai April dapat berjalan dengan aman, nyaman, dan terkendali.
Sejumlah langkah yang dilakukan sejak awal di antaranya menyiapkan survei potensi pergerakan mobilitas masyarakat selama angkutan Lebaran dan melaksanakan inspeksi keselamatan (ramp check) pada sarana transportasi baik darat, laut, udara dan kereta api.
Baca juga: Kegiatan Teman Sandi di Cirebon Buahkan Respons Positif
Di sektor darat, Kemenhub bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) dan Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri melakukan pengecekan kondisi jalur pantai selatan dan pantai utara Jawa.
“Pengelolaan arus mudik dan balik Lebaran tahun ini amat menantang, bagaimana mengendalikan lonjakan pergerakan orang yang lebih besar dari tahun lalu, yang prediksinya mencapai 80 juta orang," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam keterangannya, Jumat (17/2).
Dengan pengalaman empiris penyelenggaraan angkutan Lebaran dan angkutan Natal dan Tahun Baru (nataru) pada tahun lalu, Kemenhub telah mengidentifikasi sejumlah titik krusial yang berpotensi terjadi kepadatan parah jika tidak ditangani dengan baik.
Titik tersebut ialah jalur tol Jakarta ke arah Jawa tengah, yang mana tol Cipali menjadi titik krusial di arus mudik maupun balik. Untuk itu, koordinasi intensif dilakukan dengan Korlantas Polri.
"Kami yang membuat regulasi, tetapi penerapan rekayasa lalu lintas, maupun penindakan dilakukan oleh Korlantas Polri, baik berupa contraflow, one way, dan rekayasa lainnya," jelas Menhub.
Selain itu, lanjutnya, penambahan rest area di jalur tol dari Jakarta ke arah timur yakni di Tol Cikampek Utama dan Kalihurip Utama perlu dilakukan.
Titik berikutnya yaitu di Pelabuhan Penyeberangan Merak yang pada penyelenggaraan angkutan Lebaran tahun lalu sempat terjadi kepadatan. Kemenhub akan menyiapkan tambahan pelabuhan penyeberangan untuk mengalihkan kepadatan di Merak dan Bakauheni.
"Di Merak ada Pelabuhan Ciwandan dan di Sumatera kita siapkan Pelabuhan Panjang. Kita harapkan kepadatan di Merak-Bakauheni bisa terpecah,” ucap Budi.
Titik ketiga yang diantisipasi terjadi kepadatan saat mudik Lebaran tahun ini terkait konektivitas udara yang diprediksi akan terjadi kepadatan di sejumlah bandara yakni di Bali, Makassar, Surabaya, dan Medan.
Kemenhub menyatakan sudah berkoordinasi dengan sejumlah maskapai untuk menggunakan pesawat berukuran besar (wide body) yang bisa mengangkut 400 orang sekali perjalanan.
"Kami juga meminta ke maskapai agar meningkatkan jam operasional pesawat dari biasanya 12 jam menjadi 18 jam sehingga rotasi pesawat bisa maksimal. Serta, peningkatan jam operasional bandara,” tutur Menhub. (OL-6)
Angka kecelakaan lalu lintas pada masa Lebaran 2025 tercatat sebanyak 4.640 kecelakaan atau turun sebesar 34,31% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya
MENJELANG akhir masa arus balik lebaran 2025 ini Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah mencatat konsumsi Pertamax melonjak signifikan sebanyak 77%.
Biaya dan moda transportasi yang semakin beragam dan terjangkau juga turut mengubah pola mudik di masyarakat.
SURVEI yang dilakukan Next menunjukkan hampir 90 persen penumpang mengaku puas dengan pelayanan PT Kereta Api Indonesia atau KAI selama arus mudik Lebaran 2025.
DINAS Lingkungan Hidup dan Kebersihan atau DLHK Kota Depok, Jawa Barat, mengangkut ribuan ton lebih sampah dari 11 wilayah kecamatan selama momen mudik dan libur lebaran 2025.
Jumlah itu disebut mengalami penurunan sebesar 25,76% dari data tahun 2024 pada periode yang sama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved