SETIAP orang memiliki kelengkungan tulang belakang antara 25-45 derajat. Namun, terdapat kondisi tulang belakang mengalami kelengkungan hingga 50 derajat atau bahkan lebih. Hal ini juga yang menciptakan kondisi bungkuk pada seseorang. Kelengkungan yang berlebihan ini, disebut juga dengan kifosis.
Pengertian Kifosis
Kifosis adalah sebuah kelainan pada lengkungan tulang belakang yang membuat punggung bagian atas terlihat membungkuk atau bengkok melebihi kondisi normal. Pengidap kifosis menciptakan lengkungan tulang belakang muncul ke atas, sehingga terlihat seperti punuk.
Penyebab Kifosis
Penyebab dari kifosis dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
1. Postural Kyphosis
Postural Kyphosis adalah jenis kifosis yang disebabkan oleh peragaan postur tubuh yang salah. Jenis ini, umumnya dialami oleh remaja perempuan dibanding laki laki.
2. Scheuermann's Kyphosis
Scheuermann’s kyphosis adalah jenis kifosis yang terjadi pada masa pertumbuh menjelang puber anak. Kifosis jenis ini, membuat bentuk tulang punggung anak menjadi tidak tegak. Selain itu, jenis kifosis ini dapat menciptakan nyeri pada punggung saat duduk atau berdiri.
3. Congenital Kyphosis
Congenital Kyphosis adalah jenis kifosis yang terjadi pada masa janin di dalam kandungan. Kelainan ini juga dapat berkembang lebih lagi hingga pada masa pertumbuhan anak. Kondisi ini, diduga terjadi disebabkan oleh kelainan gen atau riwayat keluarga.
Gejala Kifosis
Penderita kifosis, pada umumnya memiliki gejala yang berbeda, tergantung pada tingkat keparahan kifosis pada tubuh. Namun, berikut adalah gejala umum yang dialami oleh pengidap kifosis.
1. Bahu kanan dan bahu kiri yang tidak sejajar
2. Ukuran yang berbeda pada posisi tulang belikat
3. Kepala yang terlihat lebih condong ke depan dibanding tubuh
4. Punggung yang terlihat tidak lurus ketika membungkuk
5. Otot hamstring yang terasa tidak rileks
6. Nyeri pada punggung
Pengobatan Kifosis
Apabila pada anak mengalami gejala-gejala kifosis seperti tulang belakang yang tampak membungkuk atau keluhan nyeri pada punggung, maka dapat dilakukan diagnosa kifosis oleh ahli kesehatan.
Diagnosa yang dilakukan pada umumnya dengan mengukur tinggi badan pasien beserta pengecekan postur pasien, apakah normal atau tidak.
Selanjutnya, apabila memang terjadi kelainan, dokter akan melakukan rontgen untuk mengetahui kondisi tulang secara lebih spesifik. Adapun obat-obatan yang akan diberikan seperti ibuprofen, paracetamol, aspirin, atau suplemen kalsium atau Vitamin D.
Namun, dokter juga dapat menyarankan pasien untuk melakukan terapi fisik atau fisioterapi, dengan menggunakan penyangga punggung. Dalam kasus yang lebih parah, tindakan operasi dapat dilakukan untuk memperbaiki lengkungan tulang punggung belakang.(OL-5)