Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
GAYA bahasa yang sering disebut majas banyak ditemukan dalam sastra Indonesia. Penggunaan gaya bahasa atau majas ini akan membuat cerita menjadi lebih menarik dan terkesan hidup. Seseorang yang membaca cerita pun juga tidak akan bosan dan bahkan bisa merasakan apa yang sedang mereka baca.
Lantas, apa saja macam-macam gaya bahasa itu? seperti apa contohnya? yuk mari disimak, agar mudah kalian pahami.
1. Pengertian Gaya Bahasa
Gaya Bahasa adalah cara pengarang menguraikan cerita yang dibuatnya atau definisi dari gaya bahasa yaitu cara pengarang mengungkapkan isi pemikirannya lewat bahasa-bahasa yang khas dalam uraian ceritanya sehingga dapat menimbulkan kesan tertentu.
2. Macam-macam Gaya Bahasa
Berikut adalah macam-macam majas yang dilengkapi dengan contohnya:
a. Gaya Bahasa Pertentangan
Hiperbola yaitu suatu pernyataan yang terlalu berlebihan dari kenyataan yang ada dengan maksud untuk memberikan kesan mendalam atau meminta perhatian.
Contohnya: Dia berteriak sampai suaranya menembus langit ke-7.
Litotes yaitu gaya bahasa yang menyatakan sesuatu dengan cara-cara yang berlawanan dengan kenyataan, dengan cara mengecilkan ataupun menguranginya.
Contohnya: Aku tidaklah pintar itulah mengapa aku selalu bekerja keras.
Paradoks yaitu gaya bahasa yang bertentangan antara pernyataan dan fakta atau 2 (dua) pengertian yang bertentangan sehingga seperti tidak masuk akal.
Contohnya: Aku merasa kesepian di jalan yang ramai ini.
Antitesis yaitu gaya bahasa yang pengungkapannya berhubungan dengan situasi, benda ataupun sifat yang keadaannya saling bertentangan dan memakai kata-kata yang berlawanan arti.
Contohnya: Tua muda, laki-laki perempuan banyak yang menonton film tersebut.
b. Gaya Bahasa Sindiran
Ironi yaitu gaya bahasa yang menyatakan hal yang bertentangan dengan maksud yang digunakan untuk menyindir seseorang tapi dengan cara halus.
Contohnya: Rajin sekali kau masuk kampus, sampai keterangan tidak hadirmu banyak sekali di absensi.
Sinisme yaitu gaya bahasa sindiran lebih kasar dari Ironi, dengan cara menyindir secara langsung kepada orang lain.
Contohnya:
- Kelakuanmu tadi sangat tidak pantas dilakukan oleh seorang siswa
- Badanmu sangat bau sekali pasti kamu belum mandi.
Sarkasme yaitu gaya bahasa sindiran yang sangat kasar, terkadang dapat menyakiti hati.
Contohnya: Bisa kerja ga sih kamu? Yang begini juga tidak becus mengerjakan!
c. Gaya Bahasa Penegasan
Inversi yaitu gaya bahasa yang kalimat predikatnya berada di depan subjek kalimat tersebut.
Contohnya: Besar sekali kolamnya.
Retoris yaitu gaya bahasa yang kalimat tanya tidak bertanya, menyatakan kesangsian ataupun bersifat mengejek.
Contohnya: Apa itu bukti dari janji yang kau ucapkan tadi?
Paralelisme yaitu gaya bahasa yang pengulangan kata-katanya digunakan untuk penegasan di dalam bahasa puisi.
Enumerasio yaitu gaya bahasa yang digunakan untuk melukiskan suatu keadaan atau peristiwa dengan cara menguraikan satu demi satu keadaan tersebut, sehingga merupakan suatu keseluruhan.
Koreksio yaitu gara bahasa yang membetulkan kembali ucapan yang tidak benar atau salah, baik itu secara sengaja ataupun tidak disengaja.
Contohnya: Tadi dia baru saja pulang, oh… bukan baru saja berangkat lagi.
Repetisi yaitu gaya bahasa yang pengulangan kata-katanya dalam bahasa prosa.
Contohnya: Kita sudah berusaha, kita sudah menang, kita sudah berhasil.
Klimaks yaitu gaya bahasa yang menguraikan suatu peristiwa secara berturut-turut dan semakin lama maka ceritanya akan semakin memuncak atau meningkat.
Contohnya: Semua kalangan dari anak-anak sampai orang dewasa beramai-ramai mengikuti kompetisi sepak bola.
Anti klimaks yaitu gaya bahasa dengan penguraian suatu peristiwa secara berturut-turut tapi semakin lama ceritanya akan semakin menurun, ini adalah kebalikan dari klimaks.
Contohnya:
- Di seluruh pelosok desa dan kota merayakan hari kemerdekaan Indonesia yang ke-70
- Guru-guru dan seluruh orang tua siswa menghadiri acara kelulusan.
Pleonasme yaitu gaya bahasa yang menggunakan kata-kata atau sepatah kata secara berlebihan dengan maksud untuk menegaskan arti dari suatu kata.
Contohnya:
- Seluruh pelajar yang berada di bawah segera naik ke atas
- Mereka menerobos ke dalam stadion untuk menyaksikan pertandingan tersebut.
Ekslamasio yaitu gaya bahasa yang di dalam kalimatnya memakai kata seru.
Contohnya: Wah…, keren sekali orang itu!
Tautologi yaitu gaya bahasa yang mengulang beberapa kali sepatah kata di dalam suatu kalimat.
Contohnya: Mungkin, mungkin dia bisa berhasil dalam melaksanakan tugasnya.
d. Gaya Bahasa Perbandingan
Asosiasi yaitu gaya bahasa membandingkan terhadap 2 (dua) hal yang maksudnya berbeda, akan tetapi sengaja dianggap sama.
Contohnya: Wajahnya cantik bagaikan rembulan/Semangatnya seperti api yang berkobar.
Metafora yaitu gaya bahasa yang ungkapan kalimatnya dilakukan secara langsung berupa suatu perbandingan analogis. Pemakaian kata atau kelompok kata dalam kalimat bukanlah arti yang sesungguhnya, tapi sebagai lukisan yang berdasarkan perbandingan atau persamaan saja.
Contohnya:
- Bocah kutu buku itu telah menjadi juara pertama cerdas cermat
- Si jago merah sudah menbumi hanguskan komplek perumahan itu hanya dalam 2 jam
- Kembang desa yang sedang mencari pasangan.
Personifikasi yaitu gaya bahasa yang memberikan karakteristik atau sifat-sifat manusia kepada benda yang tidak hidup. Jadi benda yang tidak hidup seolah-olah bernyawa dan mempunyai sifat seperti manusia.
Contohnya:
- Sore hari ini awan meneteskan air mata
- Angin seperti berbisik kepadaku.
Alegori yaitu gaya bahasa yang menyatakan dengan menggunakan cara lain lewat kiasan ataupun penggambaran. Alegori merupakan perbandingan yang berkaitan antara satu dan yang lainnya didalam kesatuan yang utuh. Alegori biasanya berbentuk suatu cerita yang penuh dengan simbol-simbol bermuatan bnayk moral.
Simile yaitu gaya bahasa yang membandingkan suatu hal dengan hal lainnya memakai kata penghubung atau pembanding pada kalimatnya yang dimana 2 (dua) hal tersebut berbeda akan tetapi mempunyai karakteristik yang sama. Biasanya kata penghubungnya: seperti, bagaikan, semisal, seumpama, ibarat dan lain-lain.
Contohnya:
- Kau “bagaikan” cahaya dalam kegelapan
- Mereka “seperti” sepasang kekasih.
Sinekdoke yaitu gaya bahasa yang memakai kata dengan arti yang menunjukan hal lain di luar kata yang diungkapkan. Sindekdoke terbagi menjadi 2 (dua) macam, di antaranya:
- Sinekdoke pars pro tato, merupakan gaya bahasa yang menyebutkan sebagian kecil kata dari sesuatu untuk menyatakan secara keseluruhan.
Contohnya:
- Mungkin dia sudah nyaman mempunyai pekerjaan sebagai salles-man dan menawarkan produk yang dijualnya dari “pintu” ke “pintu”
- Hari ini akau tidak melihat Muka si Toni
(kata “pintu” ke “pintu” mewakili banyak rumah para konsumen dan kata “muka” mewakili sosok Toni).
- Sinekdoke totem pro parte, menyebutkan keseluruhan untuk menyatakan sebagian kecil, ini adalah kebalikan dari sinekdoke pars pro tato.
Contohnya:
- Penyanyi perempuan itu sangat terkenal maka tidak heran jika banyak diidolakan oleh para “pemuda” yang ada di penjuru dunia.
(kata “pemuda” merupakan semua orang yang masih berusia muda, meskipun pada kenyataanya penyanyi itu tidak di idolakan oleh semua pemuda).
Simbolik yaitu merupakan gaya bahasa yang menggambarkan sesuatu dengan memakai benda, binatang dan juga tumbuh-tumbuhan sebagai simbol.
Metonimia yaitu gaya bahasa yang memakai ciri, atribut ataupun merk untuk menggambarkan suatu benda.
Contohnya:
- Dia sedang membuat secangkir kopi kapal api (merk) untuk ayahnya.(OL-5)
Temukan kekuatan majas! Pelajari definisi, jenis, dan contohnya. Tingkatkan kemampuan menulis & analisis sastra Anda sekarang!
Hidupkan tulisanmu! Pelajari majas personifikasi, teknik kreatif berbahasa yang memikat dan informatif. Tingkatkan kemampuan menulis SEO-mu!
Pelajari majas metafora: definisi, contoh penggunaan dalam kalimat, dan penjelasan mendalam untuk memperkaya gaya bahasa Anda.
Temukan kekuatan bahasa! Pelajari contoh majas metafora sehari-hari, ungkap makna tersembunyi, dan percantik komunikasi Anda.
Kali ini, Media Indonesia akan mengajak kalian membahas mengenai majas metafora, ciri-ciri, bentuk, hingga contoh kalimatnya.
Perbedaan bahasa formal & informal? Pelajari contoh, penggunaan tepat, dan kapan harus pakai yang mana! Klik untuk panduan lengkapnya.
Simile: Ungkapkan perbandingan unik dalam bahasa! Pelajari definisi, fungsi, dan contoh majas simile untuk memperkaya gaya penulisan Anda.
Hiperbola: Ungkapkan ekspresi berlebihan dalam bahasa! Pelajari pengertian, ciri, dan contoh majas hiperbola yang memukau di sini!
Slebew: Arti & asal usul istilah gaul viral. Temukan makna slebew dan bagaimana kata ini digunakan dalam percakapan sehari-hari.
Teks Lho: Pelajari gaya bahasa santai & menarik! Tingkatkan engagement audiens dengan percakapan yang lebih hidup dan relatable.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved