Senin 26 Desember 2022, 23:00 WIB

Mengenal Istilah Gap Year, Kelebihan dan Kekurangan

Meilani Teniwut | Humaniora
Mengenal Istilah Gap Year, Kelebihan dan Kekurangan

ANTARA
Ilustrasi mahasiswa

 

MUNCULNYA tren gap year atau memutuskan cuti dari kuliah tentu menimbulkan banyak dampak, baik positif maupun negatif. 

Banyak orang memilih untuk melakukan gap year tentu karena ada alasannya. Biasanya karena mereka tidak mendapatkan kampus yang diimpikan.

Nah, kali ini kita akan bahas tentang alasan yang biasanya menjadi pemicu seseorang melakukan gap year. Bukan hanya alasan, kita juga akan bahas manfaat maupun kekurangannya. Namun, kita pahami dahulu defenisinya, yuk disimak. 

1. Definisi Gap Year

Gap year atau tahun jeda adalah istilah yang merujuk kepada waktu atau periode ketika seseorang mengambil waktu kosong untuk beristirahat atau melakukan hal lain seperti bekerja setelah lulus SMA dan sebelum mulai kuliah.

Dengan kata lain, siswa lulusan SMA/SMK memilih untuk menunda waktu masuk ke perguruan tinggi. Biasanya mereka akan melanjutkan di tahun selanjutnya ataupun sampai benar-benar mendapatkan kesempatan yang tepat.

Konsep gap year pertama kali dimulai pada tradisi Jerman saat sebelum Perang Dunia kesatu. Ketika itu, para pemuda Jerman memilih beristirahat dari sekolah dan berkeliling Eropa untuk mencari jati diri dan mendewasakan diri.

Gap year, bisa menjadi hal yang baik atau buruk tergantung individu yang menjalaninya. Seperti pisau bermata dua, jika salah dalam menjalaninya gap year hanya akan membuat waktu yang ada jadi sia-sia begitu saja.

2. Lama Waktu Gap Year

Gap Year biasanya setahun atau dua tahun saja, walaupun tak ada aturan atau kesepakatan baku tentang durasi gap year. Namun tak jarang, gap year sering dianggap sekadar nganggur setahun sebelum kuliah. 

3. Keuntungan Gap Year

Meskipun memilih untuk gap year, pilihan ini juga bisa memberikan keuntungan tersendiri. Apa saja keuntungan gap year?

  • Punya pengalaman menghadapi ujian UTBK dan Ujian Mandiri
  • Bisa menganalisa ulang kesalahan yang dilakukan serta membuat taktik untuk menghadapinya
  • Bisa merefleksikan diri perihal bidang yang ingin ditekuni
  • Memperdalam kualitas diri, baik secara akademis maupun personal

Sebenarnya ada banyak faktor yang memengaruhi kegagalan dalam ujian masuk, salah satunya terlalu berharap pada jalur SNMPTN. Kebanyakan pelajar baru belajar setelah tidak lolos SNMPTN dan lainnya akan menyalahkan dan menganggap diri sendiri kurang pintar.
 
Mahasiswa yang menyalahkan diri sendiri karena gagal sebenarnya bukan tidak pintar. Namun, kebanyakan karena salah sasaran pembelajaran.

4. Kekurangan Gap Year

Disamping memiliki banyak kelebihan, gap year tidak serta merta terhindar dari kekurangan. Beberapa dampak negatif juga dapat ditimbulkan ketika seseorang memutuskan untuk mengambil cuti dari kuliah atau sekolah, berikut beberapa di antaranya.

a. Kurang Siap Belajar Secara Formal

Pengalaman belajar dalam masa gap year tentu berbeda dengan belajar secara formal di sekolah atau perguruan tinggi. Kemampuan otak yang terbiasa dengan pelajaran dan pengalaman di luar sekolah harus kembali diajak adaptasi dengan suasana belajar di sekolah atau perguruan tinggi.

Adaptasi ini pun juga memerlukan waktu yang tentunya tidak sebentar. Seseorang mungkin memerlukan waktu beberapa bulan untuk kembali mengasah otak mereka dan beradaptasi dengan cara belajar dengan metode formal di perguruan tinggi atau di sekolah.

b. Mengeluarkan Banyak Biaya

Meskipun gap year memberikan manfaat yang banyak, biaya yang dikeluarkan dan diperlukan pada masa tersebut juga tidak sedikit artinya banyak biaya yang harus dikeluarkan selama mengikuti atau melaksanakan kegiatan pada masa gap year. Apalagi jika selama gap year tidak diisi dengan kegiatan berbisnis.

Meskipun biaya untuk pengeluaran tersebut bisa di dapat dengan bantuan orang tua, tetapi hal itu akan menimbulkan masalah baru terkait dengan tujuan seseorang mengambil masa cuti atau gap year.

Tujuan dan niat seseorang yakni ingin mencari jati diri sedikit ‘ternoda’ ketika melakukan hal itu dengan bantuan terlebih bantuan dana dari orang tua, meskipun hal itu memang hak seorang anak dan kewajiban para orang tua.

c. Gap Year Masih Dipandang Sebelah Mata di Indonesia

Stigma negatif mengenai gap year masih banyak ditemui di Indonesia. Banyak yang lebih menghargai prestasi akademis ketimbang ilmu dan manfaat yang di dapat di luar dunia pendidikan. Hal ini terkait dengan pengangguran yang menjadi momok menakutkan, orang tua mana yang ingin anaknya menjadi pengangguran.

Demikian ulasan di atas semoga bermanfaat bagi Anda yang sedang atau berencana melakukan Gap Year.(OL-5)

Baca Juga

Dok. MI

Dampak Mobilitas Sosial, Positif dan Negatif

👤Mesakh Ananta Dachi 🕔Selasa 30 Mei 2023, 20:20 WIB
Maka, orang yang mengalami mobilitas sosial, mengalami perubahan kedudukan dalam aspek status...
Antara/Arnas Padda.

Jadwal Puasa 1 Zulhijah 2023, Dalil dan Niat Puasa Arafah-Tarwiyah

👤Mesakh Ananta Dachi 🕔Selasa 30 Mei 2023, 20:14 WIB
Muhammadiyah akhirnya menetapkan 1 Zulhijah 1444 H pada Senin (19/6/2023). Sedangkan untuk puasa Arafah 9 Zulhijah 1444 H pada Selasa...
Antara/Novrian Arbi

Lemahnya Aturan Pengendalian Sebabkan Tingginya Konsumsi Rokok Remaja

👤M Iqbal Al Machmudi 🕔Selasa 30 Mei 2023, 20:12 WIB
"Tingginya konsumsi tembakau pada usia anak dan remaja dipengaruhi beberapa hal salah satunya lemahnya peraturan yang mengendalikan...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya