Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Tragedi Kanjuruhan Jadi Sinyal Penguatan Budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Event Olahraga

Mediaindonesia.com
05/10/2022 10:47
Tragedi Kanjuruhan Jadi Sinyal Penguatan Budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Event Olahraga
Ahli keselamatan kerja Departemen K3 FKM UI dan juga Kepala Disaster Risk Reduction Center (DRRC) UI Fatma Lestari(Dok. FKM UI)

TRAGEDI di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, pascapertandingan Arema Malang melawan Persebaya Surabaya yang menelan ratusan korban jiwa mengindikasikan masih lemahnya budaya keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di Indonesia.

Ahli Keselamatan Kerja Departemen K3 Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia Zulkifli Djunaedi mengaku prihatin atas tragedi tersebut. Ia kemudian memberikan pandangan terkait pentingnya penerapan K3 dalam penyelenggaraan suatu event, termasuk event pertandingan sepak bola. 

Pertandingan sepak bola merupakan pertandingan rakyat dan pesta rakyat yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat yang dihadiri oleh ribuan orang. Tanpa adanya induksi keselamatan, sistem, prosedur, sarana & prasarana K3, maka berpotensi merenggut nyawa manusia. 

“Tidak memadainya fasilitas dan sarana emergency menjadi faktor kritis pada kejadian multiple fatalities tersebut. Apakah prosedur emergency response disiapkan oleh panitia? Kenapa gas air mata digunakan dalam meredam amukan massa, padahal sudah jelas dalam regulasi FIFA nomor 19 bahwa gas air mata dan senjata tajam tidak boleh digunakan dalam pengamanan massa di stadion," kata Zulkifli, melalui keterangannya, Rabbu (4/10).

Dalam kesempatan yang sama, ahli keselamatan kerja Departemen K3 FKM UI dan juga Kepala Disaster Risk Reduction Center (DRRC) UI Fatma Lestari menjelaskan untuk menjamin keselamatan masyarakat sangat diperlukan sebuah sistem dan prosedur keselamatan.

"Hal tersebut dapat dimulai dari kajian risiko keselamatan, manajemen risiko, hingga prosedur keadaan darurat. Perlu diidentifikasi juga berbagai risiko yang mungkin dihadapi ketika dalam pertandingan sepak bola. Langkah selanjutnya adalah melakukan penyusunan manajemen risiko agar kecelakaan terhindari, terminimalisir hingga tidak terjadi. Termasuk di dalamnya ada tindakan seperti apa saja yang harus dilakukan saat terjadi keadaan darurat seperti di Stadion Kanjuruhan beberapa hari lalu," katanya.

Ia menilai tragedi Kanjuruhan harus diinvestigasi secara mendalam dan independen dengan melibatkan semua unsur termasuk para ahli K3, ahli kedaruratan, perancang stadion, dan pihak terkait. Hasil investigasi dari tragedi tersebut harus dijadikan pembelajaran dan disosialisasikan agar tragedi serupa tidak terulang di kemudian hari.

Baca juga : Penulis Yasmin Mogahed Tekankan Jaga Kesehatan Mental dan Spiritual

Di samping mengemukakan pentingnya sebuah sistem dan kepedulian dari seluruh pemangku kebijakan, Fatma Lestari meminta para pecinta sepak bola untuk turut memahami pentingnya langkah ini. 

“Untuk para pecinta pertandingan dan permainan sepak bola, ayo senantiasa mematuhi aturan dan prosedur keselamatan di stadion. Jangan lupa untuk menghindari berbagai tindakan berbahaya bagi diri sendiri dan orang lain, ketahui prosedur keadaan darurat dan rute evakuasi stadion di mana anda menyaksikan pertandingan sepak bola secara langsung," ungkap Fatma.

Seperti yang diketahui, K3 merupakan serangkaian upaya yang dilakukan guna memastikan kelancaran dari suatu kegiatan dalam kondisi yang aman, sehat dan selamat. Berbagai potensi bahaya dan risiko yang dapat menimbulkan kerugian harus diidentifikasi, dikendalikan dan dikomunikasikan. 

Tidak sedikit bahaya K3 mengintai dalam setiap perhelatan besar. Sebagai contoh, potensi terjadinya kekurangan oksigen dan sesak nafas, keracunan dari jajanan yang tidak higienis, terjatuh karena permukaan yang tinggi, struktur bangunan yang kurang kokoh dan runtuh, kekacauan dan anarkis karena kekecewaan atas kondisi pertunjukan atau perlombaan, termasuk potensi kebakaran, gempa bumi dan banjir. Masih banyak lagi potensi bahaya yang harus dikendalikan oleh event organizer. 

Ketua Departemen K3 FKM UI Mila Tejamaya menekankan pentingnya crowd management plan atau rencana mengelola keramaian.

“Crowd safety adalah bagian dari K3, harus menjadi perhatian pemerintah setempat dalam memberikan perizinan untuk suatu event”, ungkapnya.

"Sebagai pembelajaran, crowd management plan harus ditunjukkan kepada pemerintah setempat guna mendapatkan izin penyelenggaraan suatu event. Tanpa crowd management plan, besar kemungkinan tragedy-tragedi perhelatan besar menjadi tidak terelakkan dan tentunya hal ini tidak kita inginkan," pungkasnya. (RO/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya