Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Epidemiolog Prediksi Peningkatan Kasus Covid-19 Akan Berlangsung Sampai Oktober

Atalya Puspa
17/7/2022 12:30
Epidemiolog Prediksi Peningkatan Kasus Covid-19 Akan Berlangsung Sampai Oktober
Ilustrasi(Mediaindonesia.com )

Epidemiolog Dicky Budiman memprediksi peningkatan kasus covid-19 di Indonesia akan terus terjadi sampai Oktober 2022. "Prediksi secara kasar kalau kita lihat dari karakteristik virus, kegiatan masyarakat dan respon pemerintah, saya melihat masa krisisnya sampai Oktober atau akhir September," kata Dicky saat dihubungi, Minggu (17/7).

Seperti diketahui, kasus covid-19 di Indonesia terus meningkat. Pada Sabtu (16/7) saja, kasus covid-19 bertambah sebanyak 4.329 kasus atau tertinggi dibanding beberapa bulan ke belakang.

Dicky menyatakan, saat ini Indonesia memang tengah ada di fase gelombang 4 pandemi covid-19. Namun demikian, dengan karakteristik varian virus dan masyarakat yang sudah banyak memiliki imunitas, ia memprediksi bahwa peningkatan kasus tidak akan menimbulkan angka kesakitan dan kematian yang tinggi. "Saat ini gelombang lebih didominasi oleh kasus infeksi tapi kasus kesakitan apalagi kematiannya terus menurun. Tingkat perawatan ICU menurun dan yang mengalami kematian juga menurun. Berbeda dengan gelombang sebelumnya," ucap dia.

Meskipun gejala yang dialami cenderung lebih ringan dibanding gelombang sebelumnya, Dicky mengingatkan agar masyarakat jangan lengah untuk melaksanakan protokol kesehatan dan melakukan vaksinasi. Pasalnya, masyarakat yang rentan seperti lansia, komorbid dan masyarkay yang belum divaksin berpotensi mengalami gejala covid-19 yang parah juga.

"Selain itu antisipasinya yang paling penting, lindungi segera kelompok rawan. Pada gilirannya ini akan berdampak, bukan hanya long covid, tapi akan ada potensi beban ke faskes orang dirawat ke ICU. Kematian dengan bekal 3 dosis memang makin kecil, tapi kemungkinan masuk RS masih ada karena banyak yang tidak terdeteksi cepat. Karena itu masalah keterlambatan deteksi itu yang harus dicegah," pungkas dia. (OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik