Kemenkes Ragukan Varian BA.4 dan BA.5 Bikin Kasus Covid-19 Meroket

STAF ahli Menteri Kesehatan Andani Eka Putra sangsi varian covid-19 BA.4 dan BA.5 membuat kasus covid-19 meroket. Sebab, lonjakan biasanya terjadi saat muncul varian infeksius.

“Saya belum yakin BA.4 dan BA.5 akan mampu membuat peningkatan kasus seperti Omicron di awal-awal,” kata Andani dalam telekonferensi di Jakarta, Minggu (12/6)

Andani berkaca dari libur panjang dan lonjakan kasus di Indonesia selama ini. Ia mencontohkan kasus covid-19 setelah Iduladha 2020 dan Natal dan tahun baru (Nataru) 2021 tetap terkendali.

“Karena tidak ada varian covid-19 yang dominan sehingga peningkatan kasus tidak signifikan,” ujar Kepala Laboratorium Diagnostik dan Riset Terpadu Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas itu.

Andani mengatakan lonjakan baru terjadi setelah Idulfitri 2021. Kala itu, varian Delta menyebar sehingga kasus covid-19 meroket.

“Kemudian Nataru 2022 dipengaruhi varian Omicron yang juga memicu peningkatan kasus,” papar dia.

Sementara itu, Andani menyebut tidak ada varian infeksius usai Idulfitri 2022. Sehingga peningkatan kasus yang terjadi belakangan ini tidak ekstrem.

“Sepanjang tidak ada varian baru, tidak ada lonjakan. Sudah jalan satu bulan tapi belum lihat peningkatan selama Idul Fitri,” tutur dia. (OL-8)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Editor : Polycarpus