Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
SETIAP bulan puasa, kita pasti akan sering mendengar, menonton, atau bahkan melakukan istilah ini. Saking populernya kegiatan ini sampai dijadikan nama acara TV dengan para komedian beraksi, dan konser juga off air-nya dari kota ke kota yang melibatkan hiburan dengan band atau penyanyi yang membawakan lagu religi yang semuanya biasa diakhiri dengan mendengarkan petuah dari ustaz menjelang azan magrib berkumandang.
Ngabuburit berasal dari bahasa Sunda, asal katanya ialah 'burit' artinya sore. Terjemahan bebas dari ngabuburit ialah 'meakeun waktu bari nungguan burit' atau 'menghabiskan waktu untuk menunggu datangnya sore' (buka puasa). Atau bisa juga diartikan menyibukkan diri sambil menunggu buka puasa. Ini biasanya dilakukan untuk yang sudah dewasa atau bekerja.
Waktunya dimulai setelah waktu zuhur sampai magrib. Puncaknya, yaitu dari setelah waktu asar sampai azan magrib. Saya kira awalnya dulu ini ialah trik dari orang tua supaya anaknya yang sedang belajar berpuasa bisa teralihkan rasa lapar dan hausnya dengan bermain.
Saya menghabiskan masa kecil dan remaja di Garut dan Bandung. Ketika di Garut, saya paling senang ngabuburit itu dengan berjalan-jalan ke pusat kota sekitar alun-alun. Ada banyak hiburan di sana, yaitu tukang sewa game watch, tukang mainan, atau sekadar berkeliling kota naik becak atau delman.
Ketika masa remaja di Bandung, saya ngabuburit dengan mengikuti pesantren sore di masjid terdekat. Terkadang saya sengaja absen karena hanya ingin main petasan, bermain sepak bola, atau permainan tradisional seperti galah asin dan bebentengan atau juga bermain di sungai dekat rumah yang waktu itu masih bersih.
Kalau kita perhatikan salah satu kegiatan populer dalam ngabuburit zaman sekarang ialah trek-trekan atau balapan liar. Kota besar maupun kota kecil ada. Nah, yang 'berlaga' tentu saja kebanyakan anak muda, yang rata-rata tidak mengindahkan peraturan.
Motor yang dipakai kebanyakan sudah dipretelin bagiannya supaya ringan jadi cepat ketika dipakai balap. Namun, sebetulnya para pembalap liar itu menemukan spiritualitas saat mereka berlaga lo!. Karena semakin cepat mereka memacu motornya, artinya mereka semakin dekat dengan Tuhan kan? Hehe
Kalau pun tidak balapan, mereka biasanya boncengan bertiga, enggak pakai helm, rok mini atau celana gemes (istilah untuk celana superpendek perempuan, hehe), lalu sambil motornya jalan, mereka main HP, ngobrol, dan cekikikan tertawa-tawa. Kalo ngabuburit-nya model begini sih saya anti.
Menurut saya, ngabuburit tidak menjadi sebuah masalah jika diisi dengan kegiatan yang positif dan menambah nilai-nilai keutamaan ibadah puasa sehingga amalan dan pahala puasa bertambah.
Teringat hadis, "Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga." Semoga ngabuburit yang kita jalani selalu berada pada jalur yang positif.(H-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved