ALOKASI beasiswa peningkatan prestasi akademik (PPA) tahun ini yang semula dianggarkan hanya untuk 50 ribu mahasiswa perguruan tinggi swasta (PTS) akhirnya didistribusikan juga untuk mahasiswa perguruan tinggi negeri (PTN).
Hal itu diputuskan setelah Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi menggelar rapat kerja bersama Badan Anggaran DPR, Kementerian Keuangan, serta beberapa kementerian terkait lainnya, di Gedung DPR, Kamis (12/2) malam.
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi M Nasir menyampaikan ada tambahan anggaran sekitar Rp44,1 miliar yang akan dialokasikan untuk 105 ribu mahasiswa PTN.
"Keputusannya baru semalam (Kamis, 12/2), ada tambahan dana untuk beasiswa PPA. Jadi semua perguruan tinggi swasta dan negeri menerima beasiswa PPA. Saat ini, masih menunggu anggaran di-ACC oleh Kemenkeu, setelah itu baru bisa dijalankan,'' ungkap Nasir saat dihubungi Media Indonesia, kemarin.
Dia memaparkan mahasiswa menerima beasiswa PPA sebesar Rp4,2 juta per mahasiswa untuk satu tahun di seluruh perguruan tinggi.
Bila dihitung, dari 50 ribu mahasiswa PTS, dan tambahan 105 ribu mahasiswa PTN, total penerima ada 155 ribu mahasiswa. Dengan begitu, total anggaran beasiswa PPA mencapai Rp65,1 miliar.
Untuk itu, ia mendorong pimpinan PTN dan PTS segera menyosialisasikan kepada mahasiswa mereka. Di sisi lain, mahasiswa yang berprestasi dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) tinggi, berprestasi pada kegiatan ekstrakurikuler, dan dari keluarga tidak mampu bisa mendaftarkan diri di kampus mereka.
Rektor Universitas Indonesia M Anis mengatakan keputusan apa pun yang diambil pemerintah memang seharusnya didasarkan pada kepentingan mahasiswa.
"Prinsipnya, perguruan tinggi membantu mahasiswa yang membutuhkan. Kami di perguruan tinggi juga mengupayakan untuk itu, sehingga nanti kami segera sosialisasikan,'' tutur Anis.
Bekerja sama Sebelumnya berdasarkan surat keputusan Dirjen Pendidikan Tinggi No 43/E.E3/BD/2015 pada 26 Januari 2015 disebutkan beasiswa PPA tahun ini hanya untuk 50 ribu mahasiswa PTS. Alokasi dana tambahan beasiswa PPA pada PTN dialihkan untuk pembangunan science & technology park (STP).
Nasir menerangkan hal itu sebenarnya tidak saling berkaitan, karena anggaran dana beasiswa PPA dan pembangunan STP memiliki pos tersendiri. "STP berbeda dengan beasiswa. Kalau ramai diperbincangkan soal itu, alokasi STP sendiri bukan dari situ. Jadi, STP tidak ada kaitannya dengan beasiswa,'' tegasnya.
Terkait science & technology park, menurut Nasir, di masa depan, riset terapan bisa bekerja sama dengan perguruan tinggi.
Dengan begitu, dalam implementasinya, STP nantinya melibatkan perguruan tinggi, peneliti, pemerintah pusat dan pemerintah daerah, serta pihak swasta sebagai pengguna STP. Sekarang ini STP sudah ada di Papua, Kalimantan Utara, Jambi, Palembang, Solo, dan Sragen. "Tujuan STP ialah mendesiminasikan seluruh hasil riset dan penelitian kepada masyarakat atau memodernisasi usaha-usaha rakyat di Indonesia. Misalnya, pengajaran kepada para pengusaha ternak agar bisa menghasilkan kualitas yang baik dengan teknologi modern,'' pungkas Nasir. (H-2)