GUNA menghadapi perubahan zaman yang semakin berkembang maju di era ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) abad 21 ini , President University (PresUniv) menerapkan sistem kurikulum yang mengedepankan teknologi informasi (TI). Dengan begitu, PresUniv dapat mencetak lulusan dan alumni yang siap bersaing di era digital dewasa ini.
"Tidak terelakkan lagi, di era globalisasi kita dihadapkan dengan perang teknologi yang semakin pesat. Maka lulusan perguruan tinggi mesti menguasai informasi dan memahami teknologi karena teknologi amat berperan dalam dunia kerja dan bisnis," kata Rektor PresUniv Chandra Setiawan dalam acara wisuda ke-11 PresUniv bertemakan ‘Digital Technology on Jobs, Education, and the Future Network’ di kampus President University, Jababeka Convention Center, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (28/5) kemarin.
Acara tersebut menghadirkan pakar ekonomi Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Rhenald Kasali serta Prof Luiz Moutinho, Futures Research Professor dari Dublin City University, Irlandia.
Dikatakan, dalam era digital sekarang ini, semua aktivitas mengunakan teknologi. Pasalnya, teknologi dapat menciptakan pekerjaan baru. Dokumen dan informasi telah beralih pada bentuk digital atau paperless. Sehingga, untuk menjadi yang terbaik dan unggul di segala bidang, kemampuan teknologi mutlak menjadi keharusan.
Dalam kesempatan itu, Chandra berpesan agar lulusan dan alumni PresUniv menjaga nama baik pribadi dan kampus dari perbuatan tercela di mata publik yakni menghindari perbuatan korupsi. Ia pun mengultimatum akan mencabut ijazah para alumni jika terlibat korupsi.
"Kami berharap tidak ada lulusan PresUniv yang menjadi koruptor, jika ada yang menjadi koruptor ijazah akan kami cabut," tegasnya.
Ketua Panitia Wisuda PresUniv Purwanto menambahkan, dalam mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) untuk menjadi pemimpin masa depan, PresUniv telah memulai sistem kuriklum pembelajaran yang mengedepankan peran teknologi. Menurut dia, pada era digital dengan banyaknya bisnis online, jika masih mempertahankan sistem konvensional pasti tertinggal.
PresUniv telah menerapkan sistem pendidikan dengan tatap muka dan pemanfaatan keunggulan teknologi sehingga tidak menghabiskan energi dalam kelas. Selain itu, keunggulan teknologi juga dimanfaatkan untuk penelitian dosen. Pasalnya ,dosen akan bisa fokus juga dalam bidang penelitian dengan mengikuti perkembangan teknologi terbaru.
Purwanto menambahkan, dalam wisuda tersebut meluluskan 774 wisudawan dari sejumlah jurusan yakni akuntansi, administrasi bisnis, manajemen, komunikasi, hubungan internasional, hukum, sistem informasi, informasi teknologi, teknik listrik, teknik industri, dan teknik mekanik.
Dari 774 lulusan itu, sebanyak 49 lulusan berasal dari luar negeri yakni Tiongkok, Vietnam, Inggris, dan Korea Selatan.
Dosen PresUniv Jhanghiz Syahrivar mengemukakan sekitar 10% mahasiswa PresUniv merupakan mahasiswa asing. "Mereka sengaja datang ke Indonesia dan belajar di PresUniv semata menuntut ilmu di sini," pungkas Jhangiz yang pernah menjadi Direktur Urusan Internasional kampus tersebut. (RO/Bay/OL-5)