Headline
IKN bisa menjadi ibu kota Provinsi Kalimantan Timur.
SALAH satu jalan untuk mencapai kualitas sumber daya manusia (SDM) yang baik dan unggul yaitu meningkatkan kualitas sekolah vokasi, termasuk sekolah menengah kejuruan (SMK). Apalagi, selama ini SMK sudah dinilai masyarakat sebagai ujung tombak penyerapan para pelajar untuk menuju jenjang dunia kerja.
Karena itu, Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Unifah Rosyidi mendukung program SMK Pusat Keunggulan yang tengah digalakkan Ditjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud-Ristek. PGRI berharap SMK yang tersebar luas dan punya keunggulan masing-masing itu diberikan kesempatan untuk menjadi SMK Pusat Keunggulan.
"Mimpi pembangunan kualitas SDM melalui SMK berkualitas sejatinya bukan hanya menjadi mimpi pemerintah, tetapi juga PGRI. Dengan demikian, kami berharap bahwa terobosan yang dikeluarkan Kemendikbud-Ristek juga berkolaborasi dengan PGRI dalam rangka menumbuhkan akselerasi tenaga kerja dalam negeri yang siap pakai," ujar Unifah kala menghandiri sosialisasi Program SMK Pusat Keunggulan Tahun 2022 di SMK PGRI 1 Tangerang, Jumat (7/1).
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud-Ristek, Wikan Sakarinto, menilai jika peningkatan kualitas SMK urung dilakukan, imbasnya akan ada pada penurunan ekonomi yang makin rendah di masa depan. Dalihnya, peningkatan kualitas SMK berbanding lurus dengan produktivitas tenaga kerja dalam negeri saat ini.
Dengan tidak selarasnya kualitas SMK dengan kebutuhan industri, ia meyakini masalah klasik seperti ekonomi rendah tetap menjadi permasalahan bangsa ke depan. "Ujungnya banyak pengangguran. Ini karena daya beli produksi kita rendah dan akhirnya itu seperti lingkaran setan," kata Wikan di kesempatan yang sama.
Selanjutnya, jika peningkatan kualitas SMK tidak dilakukan, ia khawatir Indonesia hanya akan menjadi negara importir. Saat ini saja, Indonesia banyak mengimpor barang, mulai dari teknologi hingga tayangan hiburan.
Baca juga: 2.000 Mahasiswa Asah Skill Melalui Program Huawei AI Creation
Untuk itu, Wikan yakin bahwa SMK dan pendidikan vokasi menjadi salah satu solusi Indonesia untuk keluar dari situasi tersebut. Saat ini pun pihaknya sudah mengeluarkan beberapa program untuk meningkatkan kualitas vokasi dan SMK terkhususnya.
Pihaknya juga berterima kasih kepada PGRI yang turut membangun pendidikan vokasi, salah satunya melalui program SMK Pusat Keungggulan. SMK model ini bisa melakukan pembelajaran berbasiskan proyek nyata yang berasal dari industri. (RO/OL-14)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved