Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
UNIVERSITAS Terbuka (UT) akan memasuki usianya yang ke-37 pada 4 September mendatang. Dengan mengusung tema ‘Peningkatan Kualitas SDM melalui Digital Learning Ecosystem’, UT ingin mengingatkan kembali masyarakat dan bangsa Indonesia mengenai pentingnya menguasai teknologi digital bila tidak ingin tertinggal dengan bangsa lain.
“Jadi, digital learning ecosystem nasional ini menjadi aspek strategis yang menurut saya akan menjadi platform penting ke depan dalam penyelenggaraan pendidikan nasional,” ungkap Rektor UT Prof Ojat Darojat, dalam wawancaranya dengan Media Indonesia, Kamis (12/8) lalu.
Menurut Ojat, UT harus terus melakukan berbagai perubahan dan inovasi. Di masa depan tantangan dunia pendidikan akan semakin berat bila tidak dipersiapkan antisipasinya sejak sekarang.
Bangsa Indonesia sendiri sudah belajar dari pandemi yang pada sisi lain menegaskan pentingnya kesiapan teknologi digital lewat berbagai inovasi. Begitu pula dengan era industri 4.0 yang mulai mendisrupsi berbagai tatanan kehidupan lama.
“Ke depan ini harus menjadi momentum bagaimana caranya kita mengakselerasi serta memanfaatkan teknologi dalam bidang pembelajaran. Salah satunya harus menempatkan program kerja utama digital learning sebagai tema penting bukan hanya UT, tetapi juga pada tingkat kementerian,” imbuhnya.
Namun, menurut dia, untuk mewujudkan ekosistem pendidikan daring, UT tidak bisa melakukannya sendiri. Dukungan dari pemerintah, sesama perguruan tinggi dan masyarakat merupakan unsur penting. UT pun siap menjadi bagian dalam mewujudkan masyarakat digital learning ecosystem tersebut.
Angka partisipasi kasar
Lebih lanjut, kata Ojat, pada momentum Dies Natalis ke-37 kali ini juga mengingatkan kembali mengenai target UT dalam upaya meningkatkan angka partisipasi kasar (APK). Dengan kapasitas yang dimiliki, UT memiliki target 1 juta mahasiswa.
“Nah sekarang kami sedang aktif melayani 312.325 mahasiswa. Dengan kemampuan dan kapasitas yang kami miliki, sebenanya kami bisa melayani 1 juta mahasiswa, melalui jaringan, network, infrastruktur dan dosen yang ada,” imbuhnya.
Dalam upaya mencapai target tersebut, inovasi kembali menjadi kunci utama. UT dalam hal ini perlu menarik minat masyarakat khususnya kalangan muda untuk mengenyam pendidikan tinggi di UT. Mulai dari bahan ajaran dan strategi-strategi lainnya dirancang untuk seramah mungkin bagi generasi muda.
Di sisi lain, terang Ojat, UT terus menghadirkan inovasi pembelajaran baru bagi semua mahasiswa dan dosen dalam menyukseskan pendidikan jarak jauh (PJJ). UT telah berinvestasi pada platform EDX yang dirancang oleh MIT Harvard, Amerika Serikat.
Prof Ojat menyampaikan bahwa EDX menyediakan banyak bahan ajaran dalam jaringan yang dikembangkan oleh sejumlah perguruan tinggi ternama. Hampir semua mata kuliah yang dibutuhkan dapat diakses melalui EDX secara gratis.
“Saya kira ini investasi yang kami berikan kepada bangsa. Ini merupakan kado penting yang kami berikan kepada masyarakat Indonesia yang Insya Allah kalau tidak ada halangan ini sedang terjadi dalam proses registrasi mata kuliah,” pungkas Ojat. (Van/S3-25)
RGE dan Group Tanoto FOundation berperan aktif wujudkan Indonesia Tangguh Lawan Covid-19
Kementerian PUPR juga melanjutkan program infrastruktur kerakyatan untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional melalui skema Padat Karya Tunai (PKT).
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengajak masyarakat merayakannya lewat lomba “Rayakan Merdekamu”.
KEBAKARAN hutan dan lahan (karhutla) menjadi salah satu tantangan besar dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan di Tanah Air.
PEMERINTAH harus memastikan pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Ibu Kota Negara (IKN) baru
PANDEMI covid-19 yang berlangsung lebih dari setahun telah berdampak pada hampir semua aspek kehidupan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved