Kasus Covid-19 Melonjak, Siloam Komit Tingkatkan Kapasitas Layanan

BERDASARKAN data yang dibagikan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 pada Senin  (21/6), tercatat ada 14.536 kasus baru pasien terkonfirmasi positif covid-19. Data tersebut terhitung sejak Minggu (20/6) sehingg secara akumulatif ada 2.004.445 kasus positif covid-19 di Indonesia.

Sementara itu, lonjakan kasus pasien terpapar sebanyak 5.582 kasus covid-19 di Jakarta kembali mencatat rekor baru. Per 20 Juni terdapat 5.582 penambahan kasus harian. Penambahan kasus harian itu menjadi angka tertinggi di Jakarta sepanjang pandemi covid-19 berlangsung.

Baca juga: Antrean Pasien Covid-19 di IGD RSUD Cengkareng

Dengan penambahan harian tersebut, kini angka kasus aktif covid-19 di Jakarta menembus 30.142 pasien. Peluang krisis layanan di rumah sakit terbuka lebar bagi pasien Covid-19 yang membutuhkan tempat perawatan.

Sebagai salah satu layanan kesehatan berbasis rumah sakit, yang turut mendukung pemerintah dalam penanggulangan pandemi covid-19, PT Siloam International Hospitals Tbk., melalui 39 unit jaringan rumah sakit telah mengantisipasi akan adanya lonjakan pasien terpapar virus korona melalui peningkatan jumlah bed (kasur), peningkatan fisik kamar layanan, pengadaan pelatihan ICU bagi tenaga kesehatan, peningkatan ketersediaan tabung oksigen, mendatangkan tenaga kesehatan di daerah yang khusus menangani peningkatan pasien di wilayah Jabodetabek dan hal terakhir adalah meningkatkan jumlah testing covid 19 bagi masyarakat. a

"Kami tidak pernah lengah akan situasi saat ini. Meskipun grafik pasien covid-19 sempat mengalami penurunan jelang semester akhir 2020 hingga awal tahun 2021, grafik tersebut bukan sebagai acuan kami untuk menurunkan kewaspadaan. Siloam Hospitals sejak awal 2021 terus berbenah diri dan mengambil tindakan dari hasil evaluasi sejak pandemi covid-19 ditetapkan pada Maret 2020 yang lalu," tutur Vice President Director PT Siloam International Hospitals Tbk., Caroline Riady melalui siaran langsung di akun Instagram Siloam Hospitals.

Ia juga menyampaikan bahwa penambahan kapasitas Siloam Hospitals dilakukan melalui pengadaan pelatihan peningkatan kemampuan tenaga kesehatan guna menjalankan operasional fasilitas ICU sekaligus menambah jumlah ketersediaan tempat tidur.

"Khusus Siloam Hospital Mampang dan Siloam Hospitals Kelapa Dua yang menangani pasien covid-19, kami telah tingkatkan kapasitasnya masing masing menjadi 250 layanan bed. Dan ini akan terus ditambah  jika sewaktu-waktu lonjakan pasien bertambah," ungkap Caroline Riady.

Selain itu, meningkatnya kasus covid 19 menunjukkan bahwa masih rendahnya disiplin masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan. Seiring hal tersebut, pengobatan penyakit lainnya pun tetap menjadi prioritas.

"Sejak awal pandemi kami telah mengalokasikan anggaran agar seluruh jaringan rumah sakit Siloam tetap dalam keadaan clean and clear dari paparan virus. Pun dengan keberadaan nakes dan seluruh karyawan. Semua kami lengkapi alat pelindung diri, rutin mengadakan testing. Hal hal ini kami adakan dan kami kontrol  guna menjaga keamanan dan kenyamanan pasien maupun keluarga pasien. Karena pada dasarnya, pengobatan penyakit lainnya tidak boleh diabaikan," katanya.

"Terlebih rutin deteksi dini adalah hal penting dalam mengantisipasi penyakit periodik semisal, gejala jantung diabetes, kanker maupun perawatan pada hipertensi. Intinya adalah jangan ragu ke rumah sakit untuk mendapatkan layananan kesehatan dengan  disiplin menjalankan protokol kesehatan," pungkas Caroline Riady.

Guna konsisten menjaga keselamatan dan rasa nyaman bagi pasien maupun keluarga pasien yang berkunjung di seluruh jaringan rumah sakit Siloam selama masa pandemi covid-19, manajemen Siloam Hospitals mengalokasikan anggaran hingga Rp15 milyar setiap bulan. Nilai tersebut digunakan guna memenuhi kebutuhan alat pelengkap diri bagi seluruh tenaga kesehatan di 39 rumah sakit Siloam, termasuk secara periodik melakukan tes covid-19 bagi ratusan ribu karyawan, dokter, perawat dalam lingkup manajemen Siloam Hospitals Group. (RO/A-1)