Eijkman: Varian Covid-19 dari India Belum Ditemukan di Indonesia

LEMBAGA Biomolekuler Eijkman mengungkapkan bahwa sejauh ini varian Covid-19 B.1.618 asal India yang memiliki mutasi ganda belum ditemukan di Indonesia. Begitu pula dari pemeriksaan 12 Warga Negara India yang dinyatakan Covid-19 di Indonesia.

"Sejauh ini belum ditemukan di Indonesia. Begitu pula dengan 12 warga negara India yang dinyatakan positif. Tapi pemeriksaan sedang diproses dan masih butuh waktu," kata Kepala LBM Eijkman Amin Soebandrio saat dihubungi, Minggu (25/4).

Amin memastikan, pihaknya akan terus meningkatkan kapasitas whole genome sequencing di Indonesia agar mempercepat penemuan mutasi dan varian baru yang ada. Adapun, tahun ini LBM Eijkman dan sejumlah pihak menargetkan meningkatkan kapasitas whole genome sequencing hingga ke angka 5.000.

"Memang tahun lalu Desember masih terbatas. Kita baru mengirimkan100 data whole genome sequencing ke GISAID. Tapi sekarang sudah naik kapasitasnya menjadi 1.000, dan sejak Januari Kemenristek dan Kemenkes berkomitmen untuk meningkatkan pemeriksaan tersebut menjadi 5 ribu," jabarnya.

Amin menyebut, banyaknya mutasi dan varian baru tersebut hingga kini masih terus diteliti. Terlebih lagi terkait dengan varian baru di India yang memiliki mutasi ganda.

Terdapat banyak kemungkinan dari perkembangan varian virus saat ini, mulai dari semakin parahnya penyakit hingga menurunnya efetivitas vaksin.

"Ini masih terus diteliti. Makanya sekarang kita akan terus tingkatkan kemampuan whole genome sequencing kita agar penemuan varian baru dapat dilakukan dengan cepat," pungkasnya. (Ata/OL-09)