Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
INSTITUT Pertanian Bogor (IPB) berduka. Mantan rektor dan guru besar IPB Achmad Memed Satari meninggal dunia di Rumah Sakit Fatmawati pada Senin (4/4) karena sakit di usia 83 tahun.
Satari lahir pada 13 Maret 1933. Dia lulus dari Jurusan Kehutanan UI pada 1958, Master of Forestry dari Oregon State University pada 1961, dan PhD dalam bidang Soil Science dari Michigan State University pada 1967.
Sebagai ilmuwan, Satari berkarier di Fakultas Pertanian, dengan spesialisasi Ilmu Tanah. Almarhum diangkat menjadi guru besar dalam bidang Ilmu Tanah di IPB pada 1970.
Satari adalah Rektor IPB periode 1970-1974 dan 1974-1978. Hal yang monumental yang dilakukan delama masa jabatannya adalah menyusun rencana pengembangan IPB untuk pertama kalinya, melaksanakan kurikulum sarjana 4 tahun pada 1972, dan pendirian sekolah pascasarjana (1975), dan pembukaan Program Doktor (1978). Satari juga merupakan Ketua Konsorsium Ilmu-ilmu Pertanian yang pertama.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan IPB Yonny Kusmaryono mengaku mengalami rasa kehilangan yang sangat mendalam atas wafatnya Satari.
"Almarhum Prof Satari adalah guru besar yang sangat disegani dan rektor yang memiliki integritas dan leadership yang sangat tinggi. Beliau adalah bapak dan guru yang sangat dihormati, yang dengan bijak senantiasa mendukung dan mengayomi gerakan-gerakan mahasiswa pada waktu itu," ungkap IPB dalam keterangan resmi mereka
Rencananya, jenazah akan dimakamkan di pemakaman keluarga di Bandung pada Selasa (5/4). (RO/OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved