BPOM Tengah Kaji 3 Varian Vaksin Covid-19

BADAN Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyebut terdapat tiga jenis vaksin covid-19 akan mendapat emergency use authorization (EUA) atau izin pemakaian. Ketiga vaksin tersebut masih dalam tahap evaluasi.

"Sudah ada beberapa yang berproses yaitu Astrazeneca, Sinopharm, dan Novavax. Itu sudah berproses karena memang sudah ada komitmen dengan pemerintah, sehingga prosesnya sudah bisa berjalan," ujar Kepala BPOM Penny Lukito dalam konferensi pers secara virtual, Senin (8/2).

Penny menyebut hasil evaluasi dari tiga jenis vaksin itu belum diketahui. Proses pengkajian masih membutuhkan kelengkapan data pendukung.

"Secepatnya data sampai ke kami. Janji, kinerja kami adalah paling lama 20 hari kerja. Itu setelah (data) lengkap," tuturnya.

Baca juga: Rentang Waktu Vaksinasi untuk Usia di Bawah 60 Tahun Dipersingkat

BPOM, kata Penny, selalu menerapkan standar internasional yang telah ditetapkan badan kesehatan dunia (WHO) untuk memberi izin edar vaksin. Sehingga vaksin dapat dapat dipastikan aman, berkhasiat, dan bermutu.

"BPOM senantiasa menjamin keamanan mutu vaksin yang digunakan (dalam) program vaksin covid-19, untuk mendapat tujuan tertentu herd immunity sebagai upaya kita keluar dari pandemi covid-19," jelasnya.

Sejauh ini, Indonesia telah menerima vaksin covid-19 Sinovac dalam tiga tahap. Tahap pertama, 1,2 juta dosis pada 6 Desember 2020, tahap kedua 1,8 juta dosis, dan tahap ketiga 15 juta dosis pada 12 Januari 2021. Total Indonesia telah menerima 28 juta dosis vaksin. (OL-1)