Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Perilaku Skipping Meals Warnai Permasalahan Gizi di Indonesia

Mediaindonesia.com
26/1/2021 21:33
Perilaku Skipping Meals Warnai Permasalahan Gizi di Indonesia
SLP juga dapat meningkatkan kadar hemoglobin santri, serta mengurangi prevalensi anemia.(Dok. Istimewa)

PERMASALAHAN gizi seperti stunting, wasting, obesitas, dan kurangnya konsumsi zat gizi mikro yang berujung pada anemia, selalu masih menjadi permasalahan gizi utama di Indonesia. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, PT Ajinomoto bermitra memprakarsai School Lunch Program dengan menggandeng IPB.

Public Relations Manager Ajinomoto Indonesia Katarina Larasati mengatakan, School Lunch Program menyediakan makan siang dengan gizi seimbang untuk para santri di pesantren di Bogor. Pihaknya juga memberikan edukasi tentang nutrisi yang tepat, (Pola Hidup Bersih Sehat) PHBS, dan pentingnya olahraga. 

Baca juga: Angka Stunting di Indonesia Masih Lebih Tinggi dari Toleransi WHO

"Kami berharap program ini tidak hanya merubah status gizi anak-anak Indonesia menjadi lebih baik, tetapi juga ikut meningkatkan PHBS menjadi lebih baik, terutama di masa pandemi covid-19 seperti sekarang ini,” ungkap Katarina dalam keterangan, Selasa (26/1/2021).

Hingga 2020, sudah ada dua pesantren yakni Pondok Pesantren Darussalam & Pondok Pesantren Darul Falah, Bogor yang menjadi pilot project dan menerima manfaat dari program SLP yang telah berjalan sejak 2018. 

Dosen IPB sekaligus Project Leader SLP, Rimbawan mengatakan, terjadi pengurangan status anemia dan peningkatan status gizi pada para penerima program SLP. Menurut dia, peningkatan asupan gizi terdiri dari energi, protein, lemak, karbohidrat, zat besi, dan vitamin c. 

Santri yang semula gemuk juga berkurang berat badannya menjadi normal setelah menjalankan SLP. Ada juga beberapa santri yang semula underweight, namun setelah ada SLP terjadi peningkatan status gizi ke arah normal. 

"SLP juga dapat meningkatkan kadar hemoglobin santri, serta mengurangi prevalensi anemia yang signifikan dan juga dapat meningkatkan pengetahuan gizi dan PHBS secara signifikan,” tutur Rimbawan.

Menurut Rimbawan, pada dua pesantren beberapa kali ditemukan kasus skipping meals (melewatkan makan), yang salah satu alasannya adalah karena rasa makanan kurang enak dan variasinya terbatas. Ia mengatakan, penggunaan bumbu umami seperti Masako dari Ajinomoto dapat membantu memperbaiki cita rasa dan variasi menu. 

Hal itu dapat menurunkan kejadian skipping meal sehingga anak-anak menjadi lebih berselera untuk makan dan asupan gizinya pun meningkat.

“Pemenuhan asupan gizi anak usia sekolah ini menjadi penting, terutama di masa pandemi covid-19. Saat ini para siswa dan santri melaksanakan Study From Home (SFH).Tanggung jawab utama pemenuhan gizi anak sekolah bertumpu pada orang tua di rumah. Channel edukasi gizi yang semula ditujukan kepada guru harus diubah sasarannya menjadi orangtua,” imbuhnya.

Terkait hal itu, PT Ajinomoto Indonesia akan menyosialisasikan konsep SLP ke sekolah-sekolah lainnya serta menjalankan kegiatan Dapur Umami Online Cooking Class. Tujuannya untuk menginspirasi para ibu yang berperan penting dalam menyiapkan makanan bergizi seimbang bagi keluarga. (RO/A-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik