Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat hingga 18 Desember 2020, terdapat 2.831 kejadian bencana hidrometeorologi.
Rincian bencana tersebut, yakni banjir 1.036 kejadian, puting beliung 858 kejadian, tanah longsor 549 kejadian, kebakaran hutan dan lahan 326 kejadian, serta kekeringan 29 kejadian.
“Banjir menjadi bencana yang paing banyak terjadi,” kata Raditya kepada Media Indonesia, kemarin. Raditya menuturkan, banjir menyebabkan 258 orang meninggal dunia dan hilang, 271 orang terluka, 4.362.016 orang mengungsi dan terdampak, serta 815.905 unit rumah terendam.
Sebelumnya, Kepala BNPB Doni Monardo, mengatakan dalam lima tahun terakhir, Indonesia mengalami kerugian jiwa hingga infrastruktur yang cukup tinggi. Doni menyatakan Indonesia berada pada peringkat pertama dengan jumlah korban jiwa terbanyak di dunia akibat bencana di beberapa wilayah.
Dari kerugian akibat kebakaran hutan yang bernilai miliaran dolar Amerika Serikat hingga bencana awal 2020 seperti banjir serta pandemi covid-19.
Menurut Doni, Indonesia berada pada titik yang amat berisiko sehingga BNPB perlu gencar menjaga keselamatan melalui mitigasi bencana yang tepat. Ia mengatakan masyarakat seharusnya paham dan sadar akan risiko bencana.
“BNPB telah membagi empat klaster kebencanaan, yakni geologi dan vulkanologi, hidrometeoreologi (kering), bencana nonalam dan
hidrometeorologi ii (basah),” kata Doni.
Ia pun menyatakan, BNPB telah mengupayakan revitalisasi daerah aliran sungai (DAS) prioritas dan reforestasi. Begitu pula dengan tindakan prabencana, saat terjadi bencana dan pascabencana. “Tindak an pascabencana dapat dilakukan dengan penanaman vegetasi yang memulihkan dan melindungi misalnya vetiver sebagai pencegah longsor,” tandasnya.
Prediksi
Lapan menyebut, banjir yang melanda Bandung pada Kamis (24/12) disebabkan Rossbi-Kelvin yang memang telah diprediksi kemunculannya oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) beberapa waktu lalu.
Equatorial Rossby waves (gelombang Rossby Ekuator), BMKG menjelaskan merupakan gelombang atmosfer yang bergerak ke arah
barat di sepanjang wilayah ekuator ( 20LU-20LS) dengan periode kurang dari 72 hari. Gelombang Rossby umumnya bisa bertahan 7-10 hari di wilayah Indonesia.
Adapun Kelvin waves (gelombang Kelvin) adalah gelombang atmosfer yang memiliki arah penjalaran mirip seperti MJO, yaitu ke arah timur. Namun, periode gelombang itu jauh lebih pendek yaitu 2,5 hingga 20 hari.
Sebelumnya diberitakan Sungai Citepus di Kota Bandung meluap sehingga menyebabkan banjir di sejumlah titik. Akibatnya, sejumlah rumah terendam dan kendaraan hanyut serta akses lalu lintas terputus.
“Masih terus kita data daerah mana yang tergenang, air sungai meluap dan banjir Cilencang,” kata Kepala Bidang Penanggulangan Bencana Diskar PB Kota Bandung Dian Rudianto. (Wan/Ant/H-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved